Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Siapkah Guru di Tengah Derasnya Arus Kecerdasan Artificial Intelligence?

Diperbarui: 2 November 2023   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: dokumen Pribadi

Oleh Mukhlis, S.Pd., M.Pd . 

Hidup di zaman serba canggih membutuhkan berbagai kesiapan untuk mempertahankan diri. Pertahanan itu tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan kesiapan yang matang. Hal ini tidak luput dari kehidupan seorang guru. Menjadi guru adalah sebuah tugas mulia yang diinginkan oleh semua orang. Walaupun dinginkan semua orang , akan tetapi tidak semua hal itu dapat terwujud. Menjadi seorang guru harus siap dalam segala hal terutama dalam bersikap, bertidak dan mengambil kebijakan. 

Zaman dahulu siapa saja yang mampu mengirimkan informasi dalam bentuk konsep dan ketrampilan kepada peserta didi sudah dianggap guru. Diksi guru pada zaman tersebut memiliki makna yang sangat luas. Sesuai  dengan perkembangan zaman hal tersebut mengalami penyempitan makna. Dengan kata lain makna guru mengalami perubahan nilai rasa dalam kehidupan masyarakat. 

Mengingat hal di atas telah mengalami pergeseran makna, maka istilah guru diberikan kepada orang yang telah menempuh pendidikan keguruan. Lama masa belajar sangat ditentukan oleh bidang disiplin ilmu yang diambil atau tergantung pada predikat yang ingin dicapai di  perguruan tinggi. Intinya guru yang telah menempuh masa pendidikan sesuai dengan aturan yang berlaku tentunya sudah memiliki izin untuk mengajar setiap jenjang yang telah diatur. 

Setiap guru yang diproduksi oleh perguruan tinggi atau sekolah tinggi tentunya sudah layak dianggap untuk mengampu mata pelajaran sesuai dengan bidang yang telah dipelajari di perguruan tinggi atau sekolah tinggi tersebut.

Pertanyaan yang muncul adalah mampukah guru-guru sekarang mengajar di tengah generasi Z  yang penuh dengan kecerdasan Artifisial  Inteligensi ( AI) . Kecerdasan Buatan, seperti kepanjangan  Artificial Intelligence ( AI), merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien. (stekom.ac.id diakses 2 November 202)

Kutipan di atas menunjukan  bahwa Kecerdasan Artificial Intelligence ( AI) adalah sebuah produk teknologi yang dihasilkan dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Teknologi dilahirkan  dengan mengadopsi  sistem kemampuan berpikir manusia dalam aplikasi komputer. Tentunya hal ini akan memunculkan minimalisasi tingkat kehadiran manusia dalam segala bidang terutama dalam bidang pembelajaran. 

Dalam bidang pembelajaran, teknologi mampu menghasilkan segala produk pembelajaran yang dulu dilakukan oleh manusia terutama guru dalam waktu yang lama. Berkat Kecerdasan Artificial Intelligence ( AI) Hal tersebut lebih mudah dilaksanakan dan dapat menghemat waku untuk contoh-contoh produk pembelajaran sudah banyak beredar dalam kehidupan belajar, baik guru maupun peserta didik.

Kesiapan Guru dalam Bidang Teknologi

Adapun fungsi- fungsi yang harus dimiliki oleh guru adalah sebagai mediator , fasilitator, administrator, pendidik , pembina dan pelatih. Sebagai mediator guru harus mampu menyiapkan diri dengan pengetahuan yang mumpuni tentang tatacara melakukan mediasi dalam proses pembelajaran. mediasi yang dimaksud adalah sebuah jembatan yang dibangun oleh guru untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep+ konsep informasi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang dikuasi.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline