Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Siapa sih yang tak kenal sosok WS Rendra dalam kancah sastra Indonesia. Jika berbicara tentang sastra Indonesia, berarti hampir dua puluh persen dari pembicaraan berisi tentang kepiawaian dan kehebatannya dalam meracik kata/diksi menjadi sebuah puisi. Penyair yang bernama asli Surendra Broto Rendra lahir di Solo pada tanggal 7 November 1935.
Ia adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, dia menulis puisi, cerpen, scenario drama, dan esai sastra di berbagai media massa. Ia kerap dijuluki "Burung Merak" karena sifatnya yang mirip dengan burung merak jantan yang suka pamer akan bulu indahnya. Namun, ia juga dikenal dengan sosok yang sangat jenaka dan baik hari serta suka membantu orang yang mengalami kesusahan.
Selanjutnya untuk dapat meniru gaya penulis terkenal ini, adakala baiknya pembaca memahami dulu tentang ciri dan keunikan yang dimiliki oleh puisi WS Rendra. Adapun ciri-ciri tersebut adalah
1. Gaya Bahasa
Ciri khas puisi WS. Rendra berbeda dengan karya penyair-penyair lain. Hal itu dapat dilihat pada penggunaan gaya bahasanya. Gaya bahasa yang dipergunakan W.S. Rendra menunjukkan kekhususan tersendiri yang merupakan "tanda tangan" W.S.Rendra. Kenapa disebut tanda tangan?
Artinya dalam setiap karya yang ditulis selalu mencerminkan pola pikir WS Rendra yang kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di negeri ini. Mungkin ciri unik yang membedakan dengan penyair lain. Bahkan Dia tidak hanya kritis terhadap persoalan sosial, namun Dia juga dikenal kritis terhadap rezim yang berjalan di atas tirani.
Hal ini dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan ketika menulis puisi. Selanjutnya tanda tangan yang dimaksud adalah hal yang membedakan secara signifikan antara dirinyan dengan penyair lain. Pembaca yang jeli dan intuiitif selalu mengenal puisi Ws Rendara walupun nama penulis aslinya dihapus.
2. Pemilihan Kata
Pemilihan kata dalam puisi-puisi dalam karya WS. Rendra merupakan hal yang penting. WS Rendra dalam puisinya cenderung memakai kata-kata yang bermakna polos, denotatif tetapi bermakna padat dan tepat. Walaupun kata bermakna sesuai dengan wujud asli sebuah diksi yang dipilih, akan tetapi permainan kata sangat rapat dan memunculkan makna yang bernuansa.
Banyaknya diksi yang sederhana dan memunculkan warna makna yang berbeda membuat puisi penyair yang satu ini sangat digemari oleh pembaca. Bahkan hampir puluhan puisinya diterjemahkan dalam bahasa asing untuk pembelajaran puisi.