Muklis Puna
sebatang lentingan lemah terhimpit di antara dua jari
jasadnya berdesis saat api mengunyah serbuk dalam jemari
Racun putih mengepul di ujung sumbu
jari- jemari menguning dihinggap madat
jiwa pecandu melayang seolah pamit pada jasad
sebatang lentingan tuba bertengger di ujung jari
udara putih keluar masuk lewat rongga
menukik ke jantung mengabarkan kematian
menari berlari lalu berteduh di belahan kanan
menjemput ajal lalu berlomba dengan pecabut nyawa
sebatang lisong perusak saraf
terhimpit antara jemari dan bulan sabit
diburu para pecandu surga semu
Idola para penikmat semusim
setelah itu dipijak dan digesek
ketika sumbu mulai padam
sebungkus kemasan tuba pemutus saraf
bereaksi memasang gaya
tumbalmu bertaburan di nusantara
ketika maharmu masuk senayan
penikmat surgamu kelimpungan mencari sokongan
alasan basi bau terasi dihembuskan
agar kau dijadikan tuhan sejengkal
sejengkal lilin berasap menghiasi saku anak negeri
tak peduli status sosial asal rupiah menguap
matanya buta
suatanya bisu
telinganya tuli
si kaya,