Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Negeri Gaduh

Diperbarui: 27 Oktober 2023   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Muklis Puna

carut marut birokrasi antri  dari menteri  hingga  selebritis.
prostitusi diumbar  obral menggelegar lewat tong ajaib,
gentayangan kesasar ke  gubug gubug lusuh

selingkuhan politik menggelitik hati  pencinta aksara
kuli tinta tertimbun  rupiah merah merekah  
pembantu  kerajaan kayangan terang-terangan , berang-berangan demi  mutiara tak bercangkang

catut -mencatut  mendarah daging pada penyemarak negeri
marwah    negeri luntur tercerabut di hati pengejar asa,
media sosial bebas telanjang tak terbatas
mulut mungil tak.bergusi menggigit  besi baja laksmana coklat

negeri seolah tak berpayung  hukum
pribumi dicap teroris dipancung di tiang gantungan

ketika warga asing digantung
pegiat HAM meradang, lobi iblis diperankan untuk membebaskan bandit penyebar racun

di sini hukum tak tegak, lembaran berserak serak, dipungut praktisi penjilat rupiah milik orang-orang berada yang silap di mata hukum.

kegaduhan sahut -menyahut sambut menyambut menjadi satu

 pihak asing dilindungi  menguras  bumi persada
aset negara satu persatu berpindah ke tangan asing
ibu pertiwi menangis, anak tiri  diberi fasilitas negara.
anak kandung jadi kuli  mengisi pembangunan

Pendidikan bodong  terhoyong--hoyong, kurikulum diterapkan secara  ganda  para pendidik  disibukkan dengan perangkat.
waktu tersita hanya untuk sebuah penilaian,
nilai tebak tebakan di anggap fakta

negeri gaduh,  para pemimpin  gaduh  rakyat mengeluh hingga berpeluh seluruh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline