Lihat ke Halaman Asli

Jangan Dorong-dorong Bu Risma ke Jakarta

Diperbarui: 8 Agustus 2016   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yah, beginilah politik. Saling tusuk menusuk, saling hujat menghujat, saling dorong-mendorong.

Bu Risma adalah walikota terbaik yang pernah dimiliki Surabaya, semua orang tidak meragukan hal itu. Berbagai macam prestasi dan karya pembangunan, baik secara fisik, sistem maupun secara sosial, bisa dirasakan langsung oleh masyarakat surabaya. Termasuk saya yang ber-KTP dan berdomisili di Surabaya.

Dengan pertimbangan demikian, maka tentu segenap masyarakat Surabaya pasti menolak jika pemimpinnya didorong-dorong dan ditarik-tarik untuk maju ke pilkada daerah lain sebelum habis masa jabatannya. Pembangunan Kota Surabaya masih membutuhkan pemimpin hebat semacam bu Risma. Dalam hati saya hanya membatin “Ngguapleki raimu cuk”  kepada orang-orang yang mendorong-dorong dan menarik-narik bu Risma maju ke Jakarta.

Memang wacana tentang Bu Risma ini kelihatannya sengaja di blow-up dengan maksud tertentu, pasti ada udang dibalik batu dan ada empedu dibalik hatimu, hehe. Contohnya orang-orang “Jaklovers” besutan bunda Neno Warisman. Beliau menyatakan bu Risma harus ke Jakarta demi Indonesia, Lah dipikir Suroboyo duduk bagiane endonesah, piye? yo opo cara mikire...sampeyan ae po’o majuo dadi calon Gubernur Jakarta teko PKS kan mantep iku....

Ada juga yang bermaksud mendorong bu Risma ke Jakarta agar Surabaya kembali dikuasai oleh Gank Nyamuk, yang tentu akan merugikan rakyat Surabaya karena APBD Surabaya masih sangat menggoda untuk disedot oleh mereka. Ada juga orang-orang golongan Asal Bukan Ahok (ABA) yang kehabisan amunisi untuk bisa mengalahkan Ahok yang sudah putus asa sehingga bermaksud menjadikan Bu Risma menjadi senjata pamungkasnya.

Ada lagi golongan yang pembela Ahok yang “Taklid Buta” kepada Ahok yang belum lagi kompetisi pilkada dimulai dan belum tentu Bu Risma mau berkompetisi, sudah mulai menghina dina bu Risma dengan mulut dan pikiran yang penuh dengan kotoran. Orang-orang semacam ini juga “ngguaplek i tenan”. Repot musuh wong sing gak iso mikir...

Ya terakhir pesan saya sebagai rakyat Surabaya, memang mencalonkan diri menjadi pemimpin adalah hak politik setiap orang, tapi jangan lupakan juga kewajiban politik Bu Risma kepada rakyat Surabaya. Saya juga harap PDI-P wabil khusus ibu Mega, janganlah bu Risma ditarik ke Jakarta, kasihanilah rakyat Surabaya buk, Surabaya sebagai kota pahlawan, butuh pahlawan semacam bu Risma untuk memimpin pembangunan kota. Carilah pahlawan lain untuk hadapi Ahok, kalau tidak ada ya sudah dukung Ahok saja, saya juga tidak meragukan jiwa kepahlawanan Ahok.

Okey gitu aja ya. *salaman*

Salam Cinta Dari Surabaya

Mukhlisin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline