Lihat ke Halaman Asli

Ajaran Sunan Bonang Melarang Sholat?

Diperbarui: 21 Maret 2016   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="makam Sunan Bonang, Tuban, Jawa Timur/dokpri"][/caption]Walisongo adalah sembilan orang wali yang berjasa dalam menyebarkan ajaran agama islam di Indonesia. Ada juga yang mengidentifikasi bahwa walisongo bukan merupakan tokoh-tokoh tersebut, tapi walisongo sebuah organisasi dakwah yang didirikan oleh para wali untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia. Bagaimanapun juga, Islam menjadi agama yang mayoritas di Indonesia adalah berkat jasa beliau-beliau tersebut.


Pesona walisongo memang tidak lekang dimakan zaman, walaupun sudah 6 atau 7 abad berlalu. Terbukti, saat ini makam para walisongo tersebut (sunan gresik, sampel, sunan giri, sunan bonang, sunan muria, sunan kalijogo, sunan gunung jati, sunan kudus dan sunan drajat) masih ramai dikunjungi oleh umat islam di Indonesia.


Tidak afdhal rasanya hanya mengunjungi makam atau berziarah saja tanpa tahu sejarah apalagi ajarannya. Saya rasa percuma jika kita kekaguman kita hanya ditujukan pada makamnya dalam bentuk berdoa dan berdzikir saja. Kekaguman dan penghormatan terhadap beliau-beliau tersebut seharusnya dilakukan dengan memahami dan menerapkan ajaran para wali.
Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk mencoba menguraikan ajaran walisongo yang karena amat banyak hanya saya pilih yang menurut saya menarik. Jikalau ada kesempatan, Insya Allah akan saya tulis selanjutnya.


Ajaran yang hendak saya uraikan disini adalah salah satu bait “Suluk Wujil” karya Sunan Bonang, Suluk Wujil adalah semacam tembang atau karya sastra berisi petuah-petuah Sunan Bonang kepada seorang bernama Wujil yang merupakan pelawak yang kemudian menjadi murid Sunan Bonang
Kira-kira begini bunyinya:


Apakah shalat yang sebenar-benarnya shalat
Renungkanlah ini:
Jangan lakukan shalat
Andai tiada tahu siapa yang disembah
Bilamana kau melakukan juga
Kau seperti memanah burung
Tanpa melepaskan anak panah dari busurnya
Berarti kau melakukannya sia-sia
Karena yang disembah wujud khayalmu semata

Menurut saya ajaran sunan bonang tersebut pada prinsipnya mengajarkan tentang hakikat sholat. Bahwa sholat yang benar atau sholat yang khusyuk, adalah sholat dengan mengenal Allah secara mendalam terlebih dahulu. Tanpa pengenalan terhadap Allah, sholat hanyalah aktivitas sia-sia yang tidak bisa menghasilkan apa-apa. Sholat yang seharusnya mencegah perbuatan keji dan munkar, tidak akan pernah tercapai fungsinya selama dilakukan secara keliru. Fenomena perbuatan keji dan munkar yang dilakukan oleh banyak orang islam yang rajin melakukan sholat adalah indikator ketidak efektifan sholat yang dilakukan oleh umat islam saat ini. Istilah STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan) yang semakin populer adalah sebuah indikator lain bahwa memang umat islam banyak yang sudah tidak memahami hakikat sholat.


Untuk mengenal Allah bisa kita lakukan dengan mengenal karyanya, mengenal ajarannya, mengenal sifat-sifatnya yang seharusnya dilakukan dan dikaji secara mendalam terlebih dahulu sebelum kita melaksanakan shalat. Hal itu sudah sepatutnya menjadi kewajiban tiap muslim untuk mengenal Tuhannya sendiri.


Akhir kata, mari mengenal Allah sebelum melaksanakan Shalat.

Wallahua’lam Bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline