Lihat ke Halaman Asli

Obituari 12 Mei

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Obituari 12 Mei

: Memori Elang Mulya, Hery Hartanto,

Hendriawan Lesmana, dan Hafidin Royan

Bunyi seruling pada malam sakral: 4 nada tenor meluncur pada ketukan-ketukan kejemuan. Melodi dimainkan, irama bergerak cepat, namun tarian jatuh ke dalam kuburan. Sontak nada jadi hilang. Klarinet dibunyikan dan alunan not-not keras (riuh) mengusung keranda menuju liang pengabdian abadi.

(catatlah itu dalam partitur-partitur history kerna tak bisa ditebak nada serupa akan terulang kembali)

Syahdan, kalian adalah nada-nada sejati telah lulus dengan predikat tertinggi karena kalian telah menggoreskan tinta darah serta keringat dan menyanyikan kembali lagu kebangkitan bagi negeri ini. Kalian adalah irama-irama tegak yang menguliti deformasi dan membungkusnya dengan darah reformasi.

(catatlah itu dalam partitur-partitur history agar nada serupa tak terulang lagi).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline