Lihat ke Halaman Asli

Demam Jokowi Tak Mewabah Di Indonesia Timur

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena popularitas jokowi akhir-akhir ini mungkin telah menjadi langganan dan tranding topic di hampir setiap media. Bahkan di kompasianapun , wacana tentang gubernur Jakarta ini seolah-olah seperti mata air yg tak ada habisnya. Jika boleh menyebutnya, fenomena ini saya istilahkan dengan 'demam jokowi'. Menulis tentang jokowi kali ini, mungkin bagi pembaca yang lain kesannya ikut-ikutan. Tapi biarlah, paling tidak saya bisa memberikan warna lain melalui coretan sederhana terhadap manusia fenomenal ini.
Beberapa waktu yg lalu dalam survei
Kompas yang dilakukan Desember 2013, elektabilitas Jokowi mencapai 43,5 persen. Direktur Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR menilai, faktor utama yang membuat figur Jokowi terus melesat adalah pemberitaan media. Jokowi setiap harinya, tidak pernah lepas dari pemberitaan media, baik cetak, online, maupun televisi. Tetapi saya tidak akan menganalisa motivasi media dan ownernya yang sangat gemar memberitakan jokowi. Kali ini, saya hanya ingin melakukan sedikit perbandingan antara pusat dan indonesia timur. Apakah 'demam jokowi' juga mewabah?
Saya akan memulainya dari merauke. Penelusuran utama saya adalah media kebanggaan rakyat Papua, cenderawasih pos dan Papua pos. Edisi akhir desember hingga memasuki awal januari, pemberitaan tentang jokowi hanya ada beberapa edisi yang melansirnya, itupun kosentrasi beritanya terkesan ringan. Beranjak dari Papua, saya menuju ke Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat. Media yang jadi rujukan saya adalah Harian Fajar (Makassar), Harian Mercusuar (sulteng), dan Radar Sulbar (SulBar). Dari ketiga media lokal tersebut, grafik pemberitaan tentang jokowi relatif sama dengan media lokal yang ada di papua. Dan yang terakhir adalah Kalimantan Timur. Media yang saya pilih adalah Kaltim pos. Hasil penelusurannya membuat saya tercengang, mulai edisi pertengahan desember hingga januari, pemberitaan tentang jokowi nyaris tidak ada. Adapun pemberitaan yg menyangkut jokowi adalah berita politik yang sifatnya umum, dimana judul dan isi dari berita tersebut membahas beberapa figur lainnya.
Melihat dari penelusuran di atas, saya dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa demam jokowi hanya merebak di jakarta dan sekitarnya saja. Hal tersebut menjadi indikasi kuat, pengkultusan jokowi yang diwacanakan akan maju sebagai capres ternyata di indonesia timur popularitasnya tidak sebegitu gempita layaknya di ibu kota. Apabila diukur dari skala nasioanal dan permasalahan bangsa yang demikian banyaknya dari sabang hingga merauke, apakah jokowi pantas memimpin negeri ini? Melihat rekam jejak jokowi dari sebelum menjadi gubernur jakarta hingga saat ini, tentu masyarakat yang jeli dan cerdas telah menemukan jawabannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline