Permasalahan yang dialami oleh banyak peternak adalah dalam penyediaan pakan untuk ternak mereka. Karena produksi pakan bersifat musiman dimana umumnya produksi pakan menurun ketika musim kemarau, yaitu pada bulan April hingga September. Pada bulan tersebut peternak kesulitan mendapatkan hijauan alam maupun yang dibudidayakan, dan sebaliknya pada musim hujan produksinya berlebih.
Berlatar belakang dari masalah tersebut mendorong 4 mahasiswa UB masing-masing Khusnun Nisa (2013), Muh. Yunus (2013), Agus Vinasari (2013) dari Fakultas Pertanian dan Moh. Abdul Afif (2014) dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang tergabung dalam kelompok PKM-M dengan program “PEMPEK HIFERNGIN” Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Teknologi Hifer Sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Pakan Hijauan Ternak di Musim Kemarau di Desa Bogangin. Kegiatan ini bertujan untuk membantu peternak Desa Bogangin Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro dalam memenuhi hijauan pakan ternak yang mudah, murah serta bermutu tinggi saat musim kemarau tiba dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternak mereka.
[caption caption="Kegiatan pelatihan pembuatan pakan ternak"]
[/caption]Program ini merupakan implementasi dari pendanaan proposal dari Kementrian Ristek dan Dikti dalam ajang program kreativitas mahasiswa dibidang pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2016. Serangkaian acara yang telah terlaksana dari program tersebut yaitu terlaksananya kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan pembuatan pakan fermentasi pada 28 Maret 2016 serta kegiatan produksi pakan yang dilaksanakan pada 17 Mei 2016.
“Sebelum kami datang kedesa tersebut menurut warga setempat rata-rata peternak memberikan pakan jerami kering saat musim kemarau tiba, padahal jika di lihat dari kandungan nutrisinya, jerami kering hanya mengandung sedikit nutrisi bahkan minim serat. Akibatnya ternak dapat mengalami penurunan produktifitas. Melalui program PKM M “Pempek Hiferngin” ini, selain mampu memenuhi pakan hijauan ternak juga dapat mengurangi waktu mencari rumput bagi para peternak serta produktifitas ternak saat musim kemarau tetap meningkat,” kata Khusnun selaku ketua tim. Dalam program PKM “Pempek Hiferngin” masyarakat diajarkan tentang cara membuat pakan hijauan fermentasi, dan menggunakannya saat musim kemarau tiba.
Khusnun Menjelaskan teknologi yang digunakan dalam program ini diadopsi dari temuan LPPM Centras IPB yang disebut Teknologi Hi-Fer (Hijauan fermentasi). Teknologi Hifer Merupakan teknologi fermentasi hijauan ternak dengan menggunakan AF (Aditif Fermentasi) sebagai bahan utamanya yang terbukti mampu meningkatkan bobot ternak, efisiensi dalam penggunaan pakan, sera mengurangi waktu peternak dalam mencari rumput karena daya simpannya yang lama.
[caption caption="Foto bersama anatar tim PKM M dan peternak sapi Desa Bogangin"]
[/caption] "Dari program pemberdayaan yang telah kami ajarkan, para peternak desa bogangin mampu memproduksi sendiri pakan hijauan fermentasi sesuai dengan prosedur, dan memberikannya pada ternak-ternak mereka secara terus-menerus khususnya saat musim kemarau,”kata Khusnun.
“Kedepannya kami mempunyai rencana untuk menjadikan desa Bogangin menjadi desa ternak mandiri yang unggul dan dapat menjadi pelopor bagi desa-desa sekitarnya untuk mengembangkan peternakan menjadi peternakan yang unggul,” kata Khusnun. (Afif)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H