Lihat ke Halaman Asli

Bee Venom: Toxin For Medicine?

Diperbarui: 2 November 2016   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bee venom Sting (sumber : google gambar Bee venom sting)

Beberapa waktu yang lalu , sebuah artikel yang dirilis tahun 2016 di media afrika selatan berhasil merilis sebuah case  report terkait dengan angka kematian akibat sengatan lebah. Berdasarkan artikel tersebut sengatan lebah  yang umum disebabkan oleh  spesies Apis mellifera capensis atau A. mellifera scutellata yang merupakan spesies asli lebah yang terkenal agresif bila dibandingkan dengan lebah madu Eropa. 

Berdasarkan data Statistik Afrika Selatan, terdapat 109 angka  kematian dilaporkan pada periode 2001 - 2011 sebagian besar disebabkan akibat organism lebah. Kematian tersebut diduga akibat reaksi alergi cepat (anafilaksis) yang menyebabkan syok, turunnya tekanan darah, denyut jantung melemah, dan pada akhirnya berujung dengan KEMATIAN.!!

Apa sih yang terkandung dalam Bee venom??

Lebah madu memilki 40% - 50% racun yang disebut mellitin. Mellitin adalah senyawa kimia yang unik bagi lebah dan merupakan sitolitik. Mellitin ini memberikan efek rasa gatal dan pembengkakan, dan merupakan penyebab utama dari nyeri sengatan lebah. Mellitin juga dapat melebarkan pembuluh darah sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.

sumber : Bee Venom Composition, Health, Medicine: A Review

Tapi tahukah anda, dari efek toksin tersebut terdapat efek medicine POTEN farmakologis dari bee venom, yah,, hingga saat ini Drug discovering and Development from bee venom menjadi heboh untuk pengembangannya dalam bidang kesehatan,.

Researchers : Bee Venom Can Kill the HIV Virus

Sebuah penelitian hangat ditahun 2013 mendapatkan hasil yang fantastis, . seorang Researchers Washington University di St Louis (WU) telah menemukan cara yang efektif menghancurkan virus HIV, Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Antiviral Therapy, menyatakan bahwa teknik ini spesifik menghancurkan virus yang menyebabkan AIDS menggunakan racun yang ditemukan dalam racun lebah. 

Perbedaan antara Bee Venom dan obat anti-HIV yang ada adalah bahwa sebagian besar obat berusaha untuk menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi, namun virus dapat beradaptasi dan berkembang untuk menghindari. Obat anti-HIV juga tidak menanggulangi infeksi awal. Justru melittin yang terkandung dalam bee venom menyerang struktur inherentvirus. Dengan demikian secara teoritis tidak ada cara bagi virus untuk mengembangkan respon adaptifnya.

Seperti dilansir US News & World Report, ilmuwan dari Universitas Washington (WU) School of Medicinedi St Louis, Missouri, mengidentifikasi adanya senyawa yang dikenal sebagai melittin yang mereka katakan memberikan efek anti-HIV yang sangat kuat. Racun lebah racun dapat diamati kemampuannya untuk menghancurkan komponen virus HIV sementara sel-sel yang sehat tidak diserang oleh melittin.

Antitumor activity of bee venom and its components

Baru-baru ini, banyak penelitian melaporkan bahwa beberapa produk alami menghambat pertumbuhan sel tumor dan metastasis dan menginduksi apoptosis menunjukkan aplikasi yang berkembang dari senyawa-senyawa alami sebagai pengobatan pengobatan alternatif tumor manusia. Racun lebah (BV) (api-toxin) telah banyak digunakan dalam pengobatan beberapa penyakit-kekebalan terkait, serta dalam beberapa kali dalam pengobatan tumor. 

Beberapa sel kanker, termasuk ginjal, paru-paru, liver, prostat, kandung kemih, dan sel-sel kanker payudara serta sel-sel leukemia, bisa target peptida racun lebah seperti melittin dan fosfolipase A2. Efek sitotoksik sel melalui aktivasi PLA2 oleh melittin telah diusulkan untuk menjadi mekanisme penting untuk aktivitas anti-kanker BV. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline