Gubahan: MUJIBUR RAHMAN
pemandangan sebuah tambang batu kapur yang terletak di daerah lesong daya batu marmar Pamekasan yang dikelilingi oleh vegetasi hijau dan badan air. Pemandangan ini memberikan kontras yang menarik antara aktivitas manusia dan keindahan alam.
Tampak jelas terlihat area tambang batu kapur yang luas dengan tebing-tebing batu kapur putih yang telah ditambang. Permukaan tambang yang tampak kasar dan gersang mencerminkan dampak dari eksploitasi sumber daya alam yang cukup intensif. Aktivitas penambangan ini kemungkinan besar memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat, baik dalam bentuk lapangan pekerjaan maupun pendapatan dari hasil penambangan.
Namun, di sisi lain, ini juga memperlihatkan tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh penambangan batu kapur. Degradasi lahan terlihat jelas dari area tambang yang terpapar, polusi udara, semakin menyempitnya jalan umum, dan potensi kecelakaan dapat terjadi dan semakin meluas jika pengelolaan area perluasan dan kedalaman penambangan tidak dilakukan dengan baik. Tambang yang tidak direhabilitasi bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan yang permanen dan mengurangi kualitas lahan di sekitarnya.
Vegetasi hijau yang mengelilingi tambang memberikan sedikit keseimbangan visual dan menunjukkan bahwa masih ada bagian dari lingkungan yang relatif terjaga. Namun, keberadaan tambang di dekat area hijau ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi perluasan tambang yang bisa merusak lebih banyak lahan hijau dan akan menjadi PR Besar untuk generasi mendatang.
Secara keseluruhan, ini menggambarkan situasi yang kompleks di mana manfaat ekonomi dari penambangan harus diimbangi dengan perhatian terhadap dampak lingkungan. Penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan bahwa praktik penambangan dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, termasuk rehabilitasi lahan pasca-tambang dan pengelolaan yang tepat, untuk melindungi lingkungan sekaligus mendukung ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H