Lihat ke Halaman Asli

Abdul Mujib

Sekedar menyalurkan hobi..

Cegah Penularan Wabah PMK, Bhabinkamtibmas Desa Alasmalang Lakukan Edukasi Persuasif

Diperbarui: 14 Juni 2022   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Penyakit Mulut dan Kuku disingkat PMK merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak.

Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit ternak yang paling menular dan serius, Wabah PMK ini sebenarnya bukan hal yang baru dan kerap muncul di berbagai negara.

Adanya wabah PMK ini menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pihak mulai dari peternak, pedagang hingga masyarakat, terlebih menjelang Hari Raya Idul Adha membutuhkan hewan seperti sapi, kambing untuk dijadikan hewan qurban.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang sapi-sapi milik peternak di Tanah Air semakin bertambah dan membuat resah. 

Data Kementerian Pertanian per 2 Juni 2022 menunjukkan bahwa 57.732 hewan ternak mengalami sakit dengan gejala PMK di 127 kabupaten dan kota di 18 provinsi. Sebagian telah terkonfirmasi positif terinfeksi PMK, sedangkan sebagian lainnya masih berstatus suspek, Diantaranya adalah Provinsi Jawa Timur.

Dalam hal menanggulangi pencegahan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) serta dalam rangka untuk meningkatkan kewaspadaan dini penularan wabah tersebut, Aiptu Sugeng Riyadi Mulyono selaku Bhabinkamtibmas Desa Alasmalang Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo juga turut serta berperan aktif memberikan pengarahan dan edukasi langsung secara persuasif kepada masyarakat yang memiliki ternak untuk sama-sama berupaya meminimalisir penularan penyakit PMK tersebut, Selasa (14/06/2022). 

"Salah satunya dengan cara menjaga kebersihan hewan beserta kandang dan tidak lupa untuk melaporkan kepada pihak Desa ataupun Dinas Peternakan terkait jika ada hewan ternak yang mengalami ciri-ciri demam tinggi (39-41 C), keluar lendir dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis pada sapi perah dan menjadi kurus pada sapi potong. " ujar Aiptu Sugeng RM. Kepada Ibu Kusniati salah satu pemilik peternak sapi yang bertempat tinggal di Dusun Karang Rejo Desa Alasmalang Kecamatan Panarukan. (AMJ)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline