Lihat ke Halaman Asli

Strategi Membangun Budaya Literasi di SMPN 2 Banjit

Diperbarui: 10 Januari 2019   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun Budaya Literasi di SMPN 2 Banjit

Literasi pada prinsipnya merupakan sebuah kemampuan untuk mengakses, mengolah, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas dalam memecahkan masalah dengan melakukan berbagai aktivitas antara lain melihat, mengamati, menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dengan tingginya kemampuan literasi warga sekolah (pimpinan sekolah, guru, peserta didik, dan pegawai sekolah)  tentu mampu meningkatkan kualitas pendidikan di sebuah sekolah.

Pelaksanaan gerakan literasi sekolah tercantum dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015, yaitu kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum belajar dimulai. Gerakan tersebut tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan guru sebagai pelaku pendidikan. Kepedulian dan keterlibatan guru secara langsung menumbuhkembangkan budaya literasi sekolah menjadi penentu keberhasilan program tersebut. Tentu harus ada langkah konkrit yang diupayakan oleh seorang guru dalam menggalakkan literasi di sekolahnya.

Kebiasaan membaca dan menulis harus terus ditumbuhkembangkan, mengingat bahwa melalui kegiatan membaca, maka kemajuan pendidikan akan lebih pesat. Kemudian melalui kegiatan menulis, ide, gagasan, serta ilmu pengetahuan akan terus berkembang.

Sehubungan dengan hal tersebut, SMP Negeri 2 Banjit sejak tahun 2016 telah menggalakkan program literasi sekolah di bawah prakarsa Bapak Wartoyo, M.Pd., kepala sekolah saat itu. Sekolah ini pun sangat bersemangat membangun dan membumikan gerakan literasi. Beragam upaya atau program kegiatan dilakukan oleh kepala sekolah dan dewan guru untuk mewujudkannya. Sampai saat ini, kegiatan literasi di SMP Negeri 2 Banjit masih berjalan dengan baik dan lancar.

Berikut beberapa upaya atau program kegiatan yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Banjit dalam membangun budaya literasi.

1. Aku Gemar Membaca

Kegiatan ini dilakukan secara rutin di dalam kelas setiap hari Selasa sampai dengan Kamis, berlansung selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai di bawah bimbingan guru yang mengajar pada jam pertama. Kegiatan "Aku Gemar Membaca" dimulai pukul 07.15 sampai dengan 07.30 WIB.

Khusus hari Jumat diisi dengan kegiatan membaca kitab. Bagi dewan guru dan peserta didik yang beragama Islam membaca Alquran secara bersama-sama di musholah. Sedangkan yang beragama Hindu membaca Sloka di pura. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu jam pelajaran, mulai pukul 07.15 sampai dengan 08.10 WIB.

2. Membuat Kontrak Baca

Untuk mengontrol dan memotivasi peserta didik dalam kegiatan literasi ini, peserta didik harus membuat kontrak baca. Kontrak baca dibuat setiap awal bulan untuk satu judul buku. Peserta didik diberi waktu untuk membaca buku tersebut selama satu bulan. Di akhir bulan, peserta didik harus melaporkan kontrak baca tersebut kepada tim penilai kegiatan literasi.

3. Membuat Rangkuman Buku 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline