Lihat ke Halaman Asli

MUJDALIFAH

Geografi

Ekologi - Letusan Gunung Semeru terhadap Lingkungan

Diperbarui: 8 Desember 2021   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

EKOLOGI - Analisis Kenampakan Fisik Alami Terhadap Lingkungan

LETUSAN GUNUNG SEMERU TERHADAP LINGKUNGAN

menurut saya dalam masalah ini dapat dibahas dengan analisis pendekatan ekologi. adapun yang dimaksud dengan pendekatan ekologi adalah suatu metode analisis yang menekankan pada hubungan antara manusia dan kegiatan lingkungannya, sehingga manusia dan berbagai kegiatannya fokus selalu menjadi analisis dalam keterkaitannya dengan lingkungan abiotik, biotik, maupun sosial, ekonomi dan kulturalnya. 

Jika dilihat dari masalah ini adalah Kenampakan Fisik Alami Terhadap Lingkungan. Fokus analisis dari tema ini menekankan pada keterkaitan antara kenampakan fisik alami dengan elemen-elemen lingkungan.

Sebelum membahas letusan gunung semeru terhadap lingkungan, mari kita bahas tentang letak gunung semeru:

Secara administratif, Gunung Semeru termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Sementara dari posisi geografis, Gunung Semeru terletak di antara 8 derajat lintang selatan dan 112 derajat bujur timur. 

Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Karena terletak di wilayah yang strategis, Gunung Semeru menjadi salah satu gunung berapi yang ramai didaki. Ada dua rute utama untuk mencapai Desa Ranupane, desa terakhir untuk mengunjungi gunung ini, yaitu dari Kota Malang dan dari Kota Lumajang.

Beberapa hari yang lalu Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur tersebut mengalami guguran awan panas. Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada tahun 1818. 

Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru. Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 -- 4 kali setiap jam. 

Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline