Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Jasrif Teguh

Strategy and Corporate Risk Management - Founder IDN-Pharmacare Institute - Penulis

"The Witcher" Musim ke-2 Telah Tayang, Dapatkah Menyaingi Kesuksesan Game of Thrones?

Diperbarui: 19 Desember 2021   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi The Witcher session 2 (sumber : Netflix)

Tayangan fantasi memiliki penggemar tersendiri. Beberapa film fantasi yang terkenal adalah trilogi Lord of the Rings dan Harry Potter, keduanya diadaptasi dari novel yang terkenal pula.

Pada serial televisi, serial fantasi paling populer dalam satu dekade ini disematkan pada serial Game of Thrones (GoT) yang tayang di HBO selama delapan musim. Basis penggemarnya juga sangat fanatik dan besar.

Serial GoT diadaptasi dari novel fantasi yang berjudul A Song of Ice and Fire yang kemudian menginspirasi George R. R. 

Martin untuk membuat serial televisi GoT. Menariknya adalah ketika serial GoT sudah tayang di televisi, rangkaian novel tersebut belumlah selesai. 

Artinya Penulisan rangkaian novel terus berlanjut berbarengan dengan tayangnya serial GoT di televisi.

Setelah serial ini berakhir di tahun 2019, terdapat kekosongan bagi para penggemar konten fantasi. Pada momentum inilah Netflix merilis adaptasi live-action dari serial The Witcher yang diadaptasi dari novel fantasi yang ditulis oleh penulis Polandia Andrzej Sapkowski. The Witcher juga sangat populer dan terkenal melalui game Geralt of Rivia.

Kedua serial fantasi ini sangatlah luar biasa dari sisi lingkungan, kostum, pencahayaan, efek visual, dan biaya produksi. Pertanyaannya adalah apakah The Witcher mampu menyamai atau bahkan melampaui kesuksesan yang diraih oleh Game of Thrones?

Untuk menjawabnya tentunya masing-masing orang punya pendapat dan analisanya sendiri. Namun sebagai penikmat film atau tayangan yang bertema kerajaan, budaya Geek dan heroik, menonton The Witcher pada musim pertama harus diakui memang tidak bisa lepas dari bayang-bayang serial GoT.

Keduanya memiliki latar gelap yang cukup mendominasi, sesuatu yang sangat akrab dengan penggemar fantasi. Ditambah dengan adanya peran berbaju besi, konsep bahwa pahlawan bisa mati dan kebaikan tidak selalu menang menjadikan cerita semakin menarik. Dan tentu saja intrik politik menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita.

Keseluruhan episode pada musim pertama The Witcher, berpusat pada 3 tokoh yaitu Geralt sang Penyihir pembunuh monster, Yennifer seorang penyihir, dan Cirilla seorang putri yang memiliki kekuatan jeritan ajaib.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline