Mutmainah! Mutmainah!
hubungan jarak jauh bukanlah menjadi hambatan bagiku
satu tahun menahan dahaga asmara, setiap kali memucak rasa rindu kepadamu.
sungai darah ditubuhku bergejolak, hatiku berdenyut hanya terbayang dirimu.
aku terengah-engah dan bernapas lewat mulut terus menyembut namamu.
mutmainah, alangkah berat rasanya bila jantungku berdetak jauh dari jantungmu..
dimalam hari,
berjalan menelusuri kota yogyakarta, sambil menghadap kiblat dan bersujud.
aku merasa mengambang diudara yang gelap gulita seakan aku mabuk dan mati rasa.
jasadku tak berdaya duniaku lenyap segala macam peristiwa ku alami namun, tanpa aku duga didalam senyap muncul wajahmu.