Kini Anda tidak perlu lagi mengguyur orang yang kesurupan dengan air seember. Bukan apa-apa, kasihan dia, yang ada basah kuyup dan menggigil kedinginan. Justru itu tidak membuatnya sadar atau sembuh.
Dunia lain (mistik, supranatural, horor, dan lain-lain istilahnya itu), adalah fenomena biasa dalam kehidupan manusia.
Tinggal tergantung pada bagaimana tingkat pemaknaan dan kepercayaan masing-masing orang.
Tidak saja di dunia Timur, tapi juga di dunia Barat, apa pun agama dan kepercayaannya itu, yang jelas, fenomena yang satu ini sudah sejak lama ada dalam sejarah kebudayaan dan peradaban manusia.
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, adalah negeri yang tidak saja tanahnya, tapi juga realitas mistiknya dengan beragam ekspresi itu, sangat subur di sini.
Suka atau tidak suka, percaya ataupun tidak, ini bagaimanapun adalah realitas. Realitas yang memang cenderung tidak rasional, dan sering absurd.
Bagi orang-orang yang bergumul dalam ranah sosiologi, antropologi, filsafat, dan ilmu-ilmu sosial lainnya, bahwa realitas mistik atau supranatural ini adalah obyek menarik dan makanan sehari-hari dalam penelitian dan pemikiran mereka.
Makanya, maaf, jika ada pembaca yang notabene sosiolog, antropolog, atau filsuf, yang emoh dengan realitas ini, mungkin dia sedang pura-pura saja memungkiri realitas, atau hal-hal yang mistis, atau supranatural itu.
Atau, bisa jadi sebenarnya dia adalah lebih aktivis dan pelaku dalam mistik dan perkara humor eh... horor itu. Hanya saja, mungkin dia sedang malu, kalau dia nanti dibilang sebagai orang yang enggak modern dan irasional.
Seabrek fenomena mistik bisa kita temukan di sekitar kita. Nah, salah satunya adalah fenomena kesurupan.