Lihat ke Halaman Asli

Muis Sunarya

TERVERIFIKASI

Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

Semua Karena Corona, Perhelatan Formula E Pun Ditunda

Diperbarui: 14 Maret 2020   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Ini masih cerita virus corona, wabah yang melanda dunia dan lumayan merepotkan itu. Gara-gara corona banyak perhelatan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari terpaksa harus ditunda dan dibatalkan.

Dari perhelatan Serie-A Italia, konser musik, keputusan penundaan sementara perjalanan ibadah umrah dan kunjungan ke tanah suci, Mekkah dan Madinah oleh pemerintah Arab Saudi, beberapa masjid di Iran tidak menggelar salat Jumat, sampai ajang balap Formula E di Monas yang kontroversial itu, dan rencananya digelar bulan Juni mendatang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya kena imbasnya juga, ditunda.

Dan bahkan wabah virus corona ini bisa menyebabkan orang mengubah kebiasaan dan gaya hidup sehari-hari. Orang jadi lebih peduli dan perhatian pada kesehatan dan kebersihan. Luar biasa dampak COVID-19 (nama yang dipilih dan dirilis oleh WHO untuk menyebut coronavirus disease yang pertama kali terdeteksi di Wuhan China tahun 2019 ini). 

Salaman (jabat tangan) dan cipika-cipiki yang biasanya dilakukan orang biasa-biasa saja, tanpa ada rasa kekhawatiran sedikit pun, sontak menjadi risi, hati-hati, dan (kalau bisa) dihindari sekarang.

Tadinya cuci tangan itu hal yang biasa selama ini, menjadi fenomena luar biasa. Orang jadi sering dan sebentar-sebentar cuci tangan. Bolak-balik ke wastafel atau toilet untuk sekadar cuci tangan menjadi pemandangan wajar yang terjadi sekarang ini.

Setiap orang di pintu masuk bandara, kantor-kantor dan mal-mal harus melewati pemeriksaan dan cek suhu badan dengan termometer oleh petugas. Ribet jadinya. Ini semua sebagai langkah pencegahan dan emergency COVID-19. Khawatir dan waspada terpapar virus corona ini.

Tidak itu saja, masker menjadi langka, dan harganya pun tiba-tiba melambung tinggi. Termasuk rempah-rempah seperti jahe, temu lawak, menjadi langka juga di pasar-pasar.

Minum jamu menjadi tren. Ibu-ibu rumah tangga yang biasa memasak, mengeluh karena kelangkaan rempah-rempah ini sebagai bahan bumbu dan pelengkap olahan masakan mereka.

Belum lagi susu kuda liar, sekarang banyak dibicarakan orang, menjadi semacam kelakar dan guyonan. Gara-gara statemen Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin tentang khasiat minum susu kuda liar bisa menangkal virus corona. 

Benar-benar dahsyat dan luar biasa dampak yang ditimbulkan oleh wabah virus corona atau COVID-19 ini. Betapa tidak. Semua karena virus corona ini, dunia geger dan sibuk luar biasa. Berdampak pada sendi-sendi kehidupan. Sosial, politik, budaya, ekonomi, industri wisata, dan lain-lain, semua terkena imbasnya.

Dunia menjadi sibuk bukan main. Semua negara di dunia fokus menghalau dan mencegah wabah virus corona ini. Karena virus ini tidak pandang bulu, siapa pun bisa terkena atau terpapar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline