Masih adakah Rocky Gerung usai pilpres? Bukankah jargon "No Rocky, No Party" sudah berganti dengan "No Rocky After Party" sekarang?
Tampaknya, masih itu. Walaupun tak senyaring Rocky selama musim pilpres kemarin. Rocky sudah nyaris tak terdengar gerungannya. Rocky kini tanpa Gerung lagi.
Masih ada, hanya sudah hampir meredup dengan redupnya bunyi suara cebong dan kampret.
Terbukti ada saja ulah makhluk tidak dungu--karena selain dirinya, semua acapkali dicap dungu--bernama Rocky Gerung ini.
Kali ini dia menyalak pada Prabowo Subianto, "majikannya" yang dulu sering dia angkat-angkat dan puji-puji itu. Rocky menyebut Prabowo sebagai sampah di negeri ini.
Namun bukan Rocky namanya kalau tidak bisa "ngeles". Kalah sopir bajaj juga. Dia mengklarifikasi bahwa kata-katanya itu sekadar satire. Biasa dia memang suka muter-muter seperti itu dengan kata-katanya sendiri.
Yang jelas kenapa Rocky sampai melontarkan kata-kata tak pantas dan keji seperti itu terhadap Prabowo Subianto?
Usut punya usut, lantaran Prabowo sekarang sudah mulai berubah. Ia tidak lagi seperti dulu sebagai oposisi yang garang dan meradang pada Jokowi dan pemerintah.
Justru Prabowo bermesraan dengan Jokowi. Bahkan sangat mesra. Begitu kedua-duanya berseloroh akui saat mereka bertemu di Istana Negara, baru-baru ini.
Makanya, bagaimana tidak kesal dan kecewanya Rocky. Dia gamang dengan sikap Prabowo sekarang. Sampai-sampai menyuruh pendukung-pendukung Jokowi -- yang dia sebut cebong, padahal sudah nggak ada istilah itu -- untuk mengusir Prabowo dari kubu Jokowi.
Saking kecele dan keselnya Rocky dengan manuver dan sikap politik Prabowo, akhirnya dia mendeklarasikan dirinya menjadi oposisi terhadap Prabowo, seperti juga kepada Jokowi selama ini.