Lihat ke Halaman Asli

MAMS( MUHAMMAD ABDUL MUIS)

Wakil Direktur Akademik

Membangun Nusantara: Simulasi Menuju Pusat Kota Mandiri dan Berkelanjutan

Diperbarui: 12 Februari 2024   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 

Proyek "Five City" merupakan sebuah pengembangan strategis di Karang Joang, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. Berada di lokasi yang strategis, dekat dengan pusat Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek ini memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di kawasan tersebut.

Dikutip dari jurnal penelitian Naufal Budi Laksono dan Yusuf Latief  yang berjudul Sustainable Infrastructure Development in The IKN Region (Nusantara Capital): Simulation of The Smart Self-Sustaining Urban Center Area Development didapat hasil : 

Perencanaan Zonasi yang Matang:

Proyek "Five City" terbagi menjadi empat zona dengan fungsi yang berbeda-beda:

  • Zona I (Zona Transportasi): Sebuah terminal tipe A yang dirancang untuk melayani transportasi antar kota dan dalam kota.
  • Zona II (Zona Sumber Daya Energi): Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan energi matahari yang berlimpah di kawasan tersebut.
  • Zona III (Zona Kota): Permukiman, pusat bisnis, pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah.
  • Zona IV (Zona Pendukung): Pengolahan air limbah, gardu listrik, dan waduk untuk mendukung kebutuhan infrastruktur proyek.

Perencanaan zonasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek estetika, kebutuhan masyarakat, dan kelestarian lahan.

Skema Pembiayaan Inovatif:

Proyek "Five City" menggunakan skema "Project Financing" yang melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, dan NGO. Skema ini memberikan banyak manfaat, seperti:

  • Dukungan finansial yang kuat dari berbagai pihak.
  • Penerimaan masyarakat dan kepemilikan lokal atas proyek.
  • Kemudahan perizinan dan kolaborasi dengan pemerintah.
  • Kemajuan teknologi dan inovasi dari lembaga akademis.
  • Pembentukan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
  • Dampak lingkungan dan sosial yang positif.
  • Model pembangunan yang tangguh dan mandiri.

Skema ini akan berhasil jika komunikasi, transparansi, dan penanganan kebutuhan pemangku kepentingan diutamakan.

Analisis Keuangan yang Menjanjikan:

Hasil analisis keuangan menunjukkan bahwa proyek "Five City" memiliki prospek yang sangat baik. Indikator-indikator seperti:

  • Internal Rate of Return (IRR) 17,40% yang jauh melebihi WACC/MARR 8,25%.
  • Payback Period 8 tahun dalam jangka waktu investasi 25 tahun.
  • Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 3.282.652.394.301 yang positif.
  • Benefit Cost Ratio (BCR) 1,34 yang menunjukkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline