Perekonomian Indonesia 2023 Tumbuh 5,05%, Ekonom Berikan Rekomendasi untuk 2024
Jakarta, 05 Februari 2024 -- Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan bahwa ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05%, lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 5,31%. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi domestik dan investasi yang tetap kuat, meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dr. Muhammad Abdul Muis, pengamat ekonomi dari Politeknik Bisnis dan Pasar Modal (BCM COLLEGE), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi 5,05% merupakan pencapaian yang positif di tengah situasi global yang penuh tantangan.
"Perekonomian Indonesia menunjukkan resiliensi yang tinggi di tengah berbagai tekanan global, seperti inflasi, suku bunga, dan geopolitik," kata Dr. Muis.
Lebih detailnya:
Dari sisi produksi:
- Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 13,96%, didorong oleh:
- Meningkatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat
- Pertumbuhan e-commerce
- Investasi pemerintah di infrastruktur transportasi
- Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi (Komunikasi dan Informatika) tumbuh 10,73%, didorong oleh:
- Peningkatan penetrasi internet
- Perkembangan teknologi digital
- Adopsi teknologi digital oleh berbagai sektor
- Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh 9,22%, didorong oleh:
- Peningkatan kredit
- Pertumbuhan pasar modal
- Inovasi produk dan layanan keuangan
- Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 13,96%, didorong oleh:
Dari sisi pengeluaran:
- Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 9,83%, didorong oleh:
- Peningkatan belanja pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan
- Penyaluran bantuan sosial
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh 5,03%, didorong oleh:
- Meningkatnya pendapatan masyarakat
- Penurunan tingkat pengangguran
- Stabilitas harga
- Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 4,97%, didorong oleh:
- Investasi pemerintah di infrastruktur
- Investasi swasta di sektor manufaktur dan jasa
- Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 9,83%, didorong oleh:
Secara spasial:
- Kelompok provinsi menurut pulau yang mencatat pertumbuhan tertinggi:
- Maluku dan Papua (6,94%)
- Sulawesi (6,37%)
- Kalimantan (5,43%)
- Kelompok provinsi di Pulau Jawa berkontribusi 57,05% terhadap ekonomi nasional dan mencatat pertumbuhan 4,96% (c-to-c).
- Kelompok provinsi menurut pulau yang mencatat pertumbuhan tertinggi:
Dr. Muis memberikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tahun 2024:
Meningkatkan investasi di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia:
- Mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan
- Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi
- Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan
Memperkuat daya saing industri dan UMKM:
- Memberikan insentif fiskal dan non-fiskal kepada industri dan UMKM
- Meningkatkan akses UMKM terhadap pasar dan teknologi
- Memperkuat program pelatihan dan pendampingan UMKM