Lihat ke Halaman Asli

"Dekade yang Hilang" Bagi Negara Asia Terutama Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah tengah menjukirbalikkan impian bangsa-bangsa Asia, tidak lebih Indonesia yang mempunyai potensi sebagai pemilik abad 21. Mengutip apa yang dikatakan David Ranson, seorang peneliti masalah inventasi global, yang ditulis oleh The Asian Wall Street  Journal. "bangsa-bangsa Asia kini harus menghadadapi sebuah dekade yang hilang ". Pada tahun 1980-an, kawasan Asia di puja-puja sebgai emerging markets yang menggiurkan bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya. Bahkan kawasan Asia pernah diramalkan secara dramatis akan menjadi pemenang yang "menguasai" abad 21.

Saat ini, meskipun abad 21 belum jadi dimasuki, tetapi kejayaan telah terlanjur mulai berganti dengan tanda-tanda keruntuhan. mantan macan-macan Asia (Asian tigers) sekarang ini lebih mirip dengan "si pesakitan" (the sick men).

meratapi keruntuhan Asia bukanlah jalan keluar karena tak satu pun ratapn didengar disaat masa jaya tengah di nikmati. tetapi perjalanan waktu lampau, yang menetukan kondisisaati ini patut diperhitungjan sebagai bekal untuk menatap masa depan. telah banyak kekeliruan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Asia, sehingga dekade yang hilang ini bukan sesuatu yang tak bisa diramalkan sebelumnya. persoalan ini selain menimbulkan debat panjang mengenai masalah kuat tidaknya fundamental ekonomi domestik negara-negara di kawasan Asia, juga bisa dilepaskan begitu saja dari konteks struktural perkembangan kapitalisme global yang memerangi seluruh dinamika ekonomi politik negara-negara di kawasan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline