Lihat ke Halaman Asli

Muh Ziedane

Pelajar sekolah

Merajut Keberagaman dalam Satu Indonesia

Diperbarui: 4 November 2024   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Refleksi Sumpah Pemuda: Merajut Keberagaman dalam Satu Indonesia

Sumpah Pemuda, yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928, menjadi tonggak sejarah penting bagi persatuan Indonesia. Para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang di Nusantara berikrar untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa---Indonesia. Momen ini adalah simbol komitmen bersama dalam menghadapi perbedaan demi tujuan yang lebih besar: kemerdekaan dan keutuhan bangsa.

Dalam refleksi Sumpah Pemuda, kita diingatkan akan pentingnya semangat persatuan di tengah kebhinnekaan. Tantangan bagi generasi sekarang adalah menjaga dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan ini. Di era globalisasi, kita menghadapi beragam tantangan, seperti konflik kepentingan, hoaks, hingga ancaman perpecahan yang semakin marak di media sosial. Semangat Sumpah Pemuda seharusnya mengilhami kita untuk selalu mengedepankan kebersamaan, toleransi, dan saling menghargai.

Mari kita ambil inspirasi dari perjuangan pemuda-pemuda terdahulu. Mereka bukan sekadar merumuskan ikrar, tetapi benar-benar mewujudkan semangat kebersamaan dalam aksi nyata. Sebagai generasi penerus, sudah menjadi tugas kita untuk menjaga dan meneruskan nilai-nilai Sumpah Pemuda, berkontribusi bagi negeri, dan memupuk rasa bangga sebagai bagian dari Indonesia yang beragam namun satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline