Lihat ke Halaman Asli

Garut Sibuk Membaca

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13496372481492422322

[caption id="attachment_216831" align="alignnone" width="400" caption="Foto: Gol A Gong (kiri), Yuyus Susilawati (kanan), dan anak-anak "][/caption] Selama di Kota Kembang, Bandung, panitia kegiatan yang di Garut (FLP Garut) belum menghubungi kami (Gol A Gong, Yudi Kudaliar, Muhzen Den, dan Dadang) untuk tahu tempat kegiatan yang akan diselenggarakan. Tetapi pada Sabtu pagi (7/10/12), setelah kami berada di Garut (selanjut; menginap di Kampung Sumber Alam). Gol A Gong sebagai salah seorang yang dituakan di tim Sembako Buku Tour De Jawa Barat yang disponsori PT. Barkie Telecom (Esia), ditelepon panitia bahwa tempat kegiatan berada di yayasan panti asuhan dan pondok pesantren tidak jauh dari tempat menginap. Saya dan Mas Gol A Gong berangkat ke tempat yang dimaksud usai sarapan pagi sekira pukul 08.45 WIB. Sedangkan Yudi Kudaliar, Dadang, dan tiga teman lainnya, Dayu P. Hatmanti, Maxy Ellia, dan Titi ditinggal di penginapan.

Dari penginapan kami dijemput panitia yang menjadi pentunjuk jalan menuju tempat kegiatan. Sekira setengah jam perjalanan, kami sampai di tempat kegiatan di Yayasan Syifaul-Shudur, Garut. Di sana sudah menunggu 20 peserta pelatihan menulis perjalanan (travel writer). Selain itu banyak ibu-ibu dan anak-anak ikut meramaikan. Sebelum acara inti dimulai, ada sambutan dari ketua pelaksana dan hiburan dari anak-anak panti asuhan. Seusai sambutan dan hiburan, ada serah terima 5 paket sembako buku dari Gol A Gong untuk 5 TBM di Garut yang diwakili oleh Ketua Yayasan Syifaul-Shudur, Ibu Yuyus Susilawati, didampingi anak-anak panti asuhan dan santri pondok pesantren.

Kegiatan sembako buku dan pelatihan menulis perjalanan bersama Gol A Gong di Yayasan Syifaul-Shudur Garut, agar unik. Yakni “Garut Sibuk Membaca” yang tertulis di papan witeboard sebagai dinding panggung. Ketika kami bertanya kepada salah seorang panitia, kenapa ditulis seperti itu? Jawaban dari panitia cukup singkat dan sederhana. “Agar termotivasi bahwa kita tidak hanya sibuk bekerja, tetapi juga harus sibuk membaca. Dalam arti penuntut ilmu terus-menerus,” kata Ridwan, ketua panitia.

Mahasiswa semester lima STAI Persis Garut ini menambahkan, adanya sembako buku ini membantu koleksi buku di TBM-TBM di Garut. “Saya dan teman-teman senang dengan kedatangan Mas Gol A Gong ke Garut. Apalagi diberi sembako buku. Di Garut sendiri banyak TBM-TBM yang tidak berkembang, makanya dengan sembako buku ini berharap dapat membangkitkan kembali TBM-TBM yang ada di sini,” ujar pengurus FLP cabang Garut.

Talk Show Travel Writer

Acara talk show bersama Gol A Gong dimulai. Gong menjelaskan tentang apa itu TBM dan gerakan literasi (gerakan literasi menuju Indonesia membaca) yang sedang digelorakan. Apalagi Gong merupakan salah satu pembina Majelis Penulis Forum Lingkar Pena (FLP) dan Presiden Forum TBM Pusat, mempunyai tanggung jawab sosial-moral agar “Gerakan Literasi Menuju Indonesia Membaca” berpengaruh ke seluruh masyarakat. Selain itu juga Gong memberikan motivasi kepada anak-anak agar gemar membaca dan tetap semangat belajar. “Kalau adik-adik ingin maju dan pintar. Harus banyak membaca buku. Dengan membaca, adik-adik memiliki wawasan luas. Selain itu juga harus punya mimpi dan cita-cita,” ujar Gong sembari menunjukkan materi power point yang ditampilkan melalui LCD infokus.

Seusai memberikan motivasi dan juga penjelasan tentang TBM serta gerakan literasi. Gong berlanjut ke materi berikutnya tentang menulis perjalanan (travel writer). Dalam pembahasan ini, Gong juga masih menghembuskan semangat perubahan agar anak-anak panti asuhan dan santri pondok pesantren Yayasan Syifaul-Shudur berani bermimpi dan bercita-cita. Dengan berlandaskan banyak membaca dan menulis. “Ayo siapa yang ingin keluar negeri?” kata Gong saat memberikan simulasi tentang menulis perjalanan kepada peserta (santri dan mahasiswa).

“Saya ingin ke Jepang. Karena ingin tahu tentang budaya di sana,” ujar salah satu peserta. “Lalu apa yang sudah kamu lakukan untuk menuju ke sana atau mengongkosi mimpi dan cita-cita?” balas Gong meminta keberanian peserta tersebut agar membuat resolusi mimpi. “Sekarang saya sedang belajar bahasa Jepang dan masuk kuliah di jurusan Diplomat Unpad,” jawab peserta tersebut. Pertanyaan pun mulai banyak diajukan oleh peserta lainnya, sehingga talk show berjalan dua arah (dialogis). Selama dua jam talk show bersama Gol A Gong harus diakhiri ketika jarum jam menunjukkan pukul 11.40 WIB. Gol A Gong dan saya berpamitan untuk pulang menuju tempat tujuan berikutnya, yaitu Kampung Naga Membaca.

Rencana bagi-bagi sembako buku berikutnya yang sedang kami digodok adalah TOu De Jawa Tengah. Jika ada rekan-rekan yang tertarik untuk membeli satu paket sembako buku seharga Rp 250.000, berisi 20 judul buku dan disumbangkan untuk TBM-TBM di Jawa Tengah, silakan menghubungi Tias Tatanka di nomor ponsel (081906311007). Semangat literasi! (muhzen)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline