Lihat ke Halaman Asli

Muhtolib

Dosen di STAI Nurul Iman Parung Bogor

Momen Nisfu Sya'ban sebagai Persiapan Diri Menuju Gerbang Ramadhan

Diperbarui: 6 Maret 2023   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ngopibareng.id

Salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam adalah malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya’ban. Dalam bahasa Arab, Nisfu dapat diartikan sebagai pertengahan, sementara Sya’ban yaitu bulan Sya'ban. Sehingga Nisfu Sya'ban dipahami sebagai pertengahan bulan Sya’ban atau separuh bulan Sya’ban. Sya’ban diambil dari akar kata syin, ‘ain dan ba’ yang berarti cabang.

Satu riwayat menyebutkan, dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat banyak sekali kebaikan. Laksana sebatang pohon yang memiliki banyak cabang, dahan dan ranting. Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Sya’ban. Di antara keistemewaan bulan Sya’ban diantaranya:

  • Turunnya QS. al-Ahzab/33: 56 yang berisi perintah bershalawat kepada Nabi Muhammmad SAW. Sehingga bulan ini dikenal sebagai bulan shalawat.
  • Terjadi peristiwa perpindahan arah kibat kaum muslimin dari Baitil Maqdis di Pelestina ke Ka’bah di Masjidil Haram Mekkah. Peristiwa perpindahan arah kiblat tersebut terjadi tahun ke-2 hijriyah berdasarkan wahyu QS. al-Baqarah/2: 144 dan diabadikan hingga kini dengan sebuah monumen berupa Masjid Qiblatain terletak sekitar tujuh kilo meter dari Masjid Nabawi Madinah.
  • Turunnya perintah puasa Ramadhan QS. al-Baqarah/2: 183 pada tahun ke-2 hijriyah.
  • Pernikahan Rasulullah SAW dengan Siti Hafshah dan Siti Juwairiyah dan lahirnya Sayyidina Husain, cucu baginda Rasulullah SAW tahun ke-3 hijriyah.
  • Terjadinya beberapa peperangan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Islam seperti perang Bani Mushtaliq ke-6 hijriyah.
  • Terdapat malam istimewa, yakni malam Nisfu Sya’ban (malam tanggal 15 Sya’ban). Nisfu Sya’ban merupakan salah satu dari lima malam yang utama; malam Qadar (lailatul qadar), Idul Fitri, Idul Adha, malam Jumat dan malam awal bulan Rajab.

Menurut penjelasan Ulama Salafus Shalih terkait kemuliaan dan keistimewaan malam Nisfu Sya’ban. Pertama, malam Nisfu Sya’ban dinamakan dengan lailatul bara'ah (malam penuh kesucian). Pasalnya, pada malam itu mengandung berbagai kebaikan, kemudahan rezeki, dan diampuni pelbagai dosa manusia. Dalam sebuah hadits Rasulullah menjelaskan kemuliaan dari malam Nisfu Sya’ban yang dimanfaatkan oleh kalangan sahabat untuk berdoa dan meminta ampunan pada Allah. Sebab karena kesucian malam nisfu Sya’ban tersebut, Allah menurunkan rahmatnya pada orang yang memohon ampunan pada-Nya.

 إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاء الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطَّلِعَ الْفَجْرَ

Artinya: “Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Ia berfirman: “Ingatlah orang yang memohon ampunan kepadaKu maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada–Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada–Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba. [HR Ibnu Majah]”

Sebagaimana diketahui, Nisfu Sya'ban juga merupakan salah satu hari yang istimewa. Sebab, di malam tersebut, diyakini semua dosa akan dihapuskan bagi mereka yang memohon ampun. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW, "Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi )

Malam nisfu Sya’ban juga disebut malam penuh ampunan [ lailu al ghufran]. Untuk itu, seyogianya pada malam tersebut orang-orang yang merasa dirinya penuh dengan noda dosa dan keburukan, bertaubat kepada Allah. Sebab pada malam penuh ampunan itu, Allah akan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Thabrani, yang bersumber dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah bersabda:

 يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: “Allah swt melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali kepada orang yang menyekutukan Allah atau orang yang bermusuhan.” (ampunan).

Nisfu Sya’ban disebut juga malam diterima segala permintaan (lailatu al ijabah). Sudah tak menjadi rahasia lagi, bahwa malam Nisfu Sya’ban termasuk dalam malam yang penuh dengan kucuran kebaikan dari Allah. Selain mendapatkan ampunan, seseorang yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban juga akan mendapatkan kemuliaan, berupa dikabulkan permintaannya. Berdasarkan hal tersebut, sudah sepatutnya pada malam tersebut, seorang muslim meminta kepada Tuhannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline