Sebelum papan penanda di atas tanah sengketa dilepas, seorang bocah mendorong gerobak bakso menuju kota. melintasi perkampungan kecil tempat pangkalan ojek memelihara tulang punggung keluarga.
Sementara di ujung perkampungan masih sepi, tapi di sana ada batu nisan yang tegak lurus mendongak ke arah langit. ia masih meminta sengketa lanjutan. tapi sepertinya ia sudah tidak terurus lagi.
Sekarang ia menggigil. pucat oleh gerimis dan sesak tertindih batuan masa.
Samata, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H