Lihat ke Halaman Asli

Pengarang Kesepian

Diperbarui: 26 Juni 2016   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Birukertas"][/caption]
dari jauh aku melihatnya
ia menangis sendirian
dihujani ragam suara alam
di kedinginan yang gamang

aku menghampirinya
ia melirikku dengan sinarnya
dalam gugup ia isyaratkan kata
sungguh air telah diam tak beriak
suatu tanda bahwa air telah tertidur
dijadikanya pula bintang membiru
tertidur, dalam mimpi yang semu.

Sepertinya Bantimurung terlalu indah
diabaikan terlebih untuk dilupakan
tentu..
sebatas yang ku tahu, hanya itu.

hal ini lebih dulu harus kulisankan
khusus pada malam yang dingin ini
lampu itu tak sendiri
entah pada malam-malam selanjutnya.

Bantimurung, 28 April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline