Kulit putihmu dan kilaunya yang lembut
Wangi melambai di antara bunga-bunga musim semi
Bunga rampai serta harapan yang tumbuh serta
Dimana dirimu berada
Kau intan di ujung langit
Dan permata di kaki bumi
Kau yang indah
Ku pejamkan mataku saat rindu menderu
Saat kau pergi
Aku masih tertawan senyum indahmu
Suaramu, juga matamu, adalah kejujuran
Kata rayuan memancar padanya
Mengalir terurai dari alismu yang indah itu
Namun lihatlah kesenjangan di antara kita
Kau hidup dan aku mati
Makassar, 20 Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H