Lihat ke Halaman Asli

Merdekakan Dirimu

Diperbarui: 18 Desember 2015   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun kering berserakan di jalanan berbatu runcing

Tertiup angin pengampun dari penguasa kerajaan langit

Deru debu menghias terik, canda dan gurau penghuni rajut sentosa

 

Kakek tua membungkuk di seberang jalanan berpasir

Ia tersesat dalam perangkap kesedihan saat melihatmu

Menangis.. tertawa.. dan kembali menangis..

 

Dalam tangis, sang kakek berseru..

Hai kau anak muda!, sampai kapan kau akan duduk?

Sementara masa depanmu masih kau gantungkan pada orang lain

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline