Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Sulaiman

Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Anomali Demokrasi

Diperbarui: 31 Mei 2021   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Kompas.com

Menjadi sebuah tanda tanya besar di negeri yang "Katanya" demokrasi, persoalan masuk instansi dibuat atas kehendak diri.

Rakyat atau lebih tepatnya pemilih, hanya ada pada saat kontestasi. Selepas itu hilang bagai mimpi disiang hari untuk menyingkap kasus korupsi.

Mereka "Dibutuhkan" tapi tidak menjadi "Kebutuhan", mentertawai adalah salah satu solusi untuk menyikapi persoalan negeri yg sedang berjuang membangun iklim demokrasi.

Soal KPK menjadi ironi, semangat reformasi kian terdegradasi. Marwah harus dikembalikan, jika tidak direspon pemimpin RI maka dipastikan kita sedang berada diruang dekadensi.

Semoga ibu pertiwi lekas mengingatkan sang  putra-putri, untuk semangat membangun negeri dan anti terhadap tindakan korupsi diri.

Sebuah analitik yang agak menggelitik, tidak serius tapi juga tidak bercanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline