Lihat ke Halaman Asli

Muhsin Nuralim

Student at UIN Sunan Kalijaga in Religious Studies | English Tutor | Bibliophile

Suasana Pondok yang Dirindukan Kala Ramadhan

Diperbarui: 18 April 2021   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu lukisan di Pondok Pesantren Al-Khoeriyah Ciherang, Kec. Cibeureum, Kota Tasikmalaya | sumber alkhoeriyah.com

"Assalamualaikum Wb.Wb"

"Kepada Santri dan Santriah diharap segera bersiap-siap untuk pengajian kitab selanjutnya" bunyi toa menggema di setiap sudut asrama.

Letak pondok cukup strategis di kec. Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya memang cukup terkenal sebagai kota santri sehingga pengajian padat menjadi hal lumrah.

Setiap tahun pada Ramadhan, jadwal pengajian akan mengganda. Jadwal kami waktu itu, sebelum sahur bertadarus beberapa lembar, kemudian sahur, kemudian sholat subuh jamaah, lalu kuliah subuh, bagi yang tidak sekolah biasanya kajian kitab akan dilaksanakan sekitar pukul sembilan pagi hingga sebelum dhuhur.

Setelah Dzuhur dilanjut pengajian siang hingga menjelang Ashar. Setelah sholat Ashar dilanjut ngaji lagi kira-kira sampai pukul lima, ya, lumayan sebelum maghrib biasanya kami akan pergi ngabuburit.

Kegiatan yang terlihat semakin padat saat Ramadhan adalah salah satu ke-khas-an yang dirindukan saat puasa, apalagi saat diri masih menyandang status santri. Nah, Berikut kegiatan yang akan selalu dirindukan oleh anak-anak yang dulu pernah tinggal di Pondok, diantaranya:

1. Full-day Ngaji

Tatkala pemerintah mencanangkan program full-day school waktu itu, kami telah lebih dulu dan terbiasa menerapkan konsep 'full-day'. Jeda antara waktu kami isi dengan belajar dan kajian.  Meski terlihat sangat rajin dari biasa, kami tak terlalu merasa kelelahan. Mungkin karena kami punya moto fastabiqul khoirat, berlomba dalam kebaikan.

Ikatan persaudaraan antar kami dalam menuntut ilmu mungkin menjadikan kami kuat, tak cepat mengeluh pada jadwal-jadwal padat itu. Lagipula, namanya juga santri. Sudah tugas kami untuk mendalami ilmu agama dengan penuh kegigihan. Seperti yang orang tua kami harapkan, menjadi anak soleh-solehah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline