Lihat ke Halaman Asli

Muhammad SalmanAlfarisy

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

Hidup Berkeselarasan dengan Alam Sebagai Khalifah di Muka Bumi

Diperbarui: 10 September 2024   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Judul Buku     : Fikih Ekologi

Pengarang      : Dr. Agus Hermanto, M.H.I

ISBN                  : 978-623-329-126-2

Ukuran             : 15.5 cm x 23 cm

Hal                     : xii + 198 hlm

Tahun Terbit : 2021

   Manusia telah hidup berabad-abad di bumi, sudah banyak terjadi kerusakan yang tampak di muka bumi, dalam hal ini apakah tidak ada ajaran islam mengenai peristiwa lingkungan yang dijelaskan didalam sumber hukum islam?

Dr.Agus Hermanto,M.H.I dalam bukunya berjudul "Fikih Ekologi" mengulas mengenai fikih ekologi yang dijelaskan melalui dalil yang terperinci sesuai dengan makna fikih sedangkan ekologi, meminjam dari pernyataan beliau bahwa ekologi adalah rumah atau wadah dari sebuah ekosistem dan tempat menjaga keseimbangan alam.

Fikih Ekologi sebagai Alat Kearifan Menjaga Keseimbangan Alam

Dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr: 19-20 yang artinya

"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline