Lihat ke Halaman Asli

DeRisalah

Seorang remaja yang mencoba tuk berkarya

Pelajar Produksi Corona

Diperbarui: 5 Mei 2023   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Covid 19 memberikan dampak yang begitu dasyat di berbagai bidang, tak terkecuali pada bidang pendidikan, perbedaan proses pembelajaran yang sangat drastis di rasakan oleh seluruh siswa dan tenaga kependidikan. 

Sebelum pandemi menyerang proses pendidikan berlangsung seperti pada umumnya di mana para siswa dapat berinteraksi, bertemu serta bercanda tawa secara langsung tiap harinya di sekolah. 

Namun hal tersebut tidak dapat lagi dirasakan ketika covid sudah menyebrang ke nusantara. Sejak tanggal 2 Maret 2021 covid 19 mulai menyebrang ke indonesia melalui 2 warganya diduga terjangkit dari warga jepang. Berbagai kebijakan demi kebijakan mulai diterapkan pemerintah terkait bidang pendidikan, hingga mencapai puncaknya pada saat kebijakan belajar online diterapkan

Belajara online atau yang lebih akrab disebut (daring) merupakan yang pertama kali dalam sejarah pendidikan indonesia, suasana belajar yang dirasakan oleh siswa sangat berbeda dari sebelumnya, tidak ada lagi canda tawa, tidak ada lagi interaksi secara langsung, dan tidak ada lagi kerja bersama dalam menyelesaikan tugas serta berbagai pebedaan lainya. 

Saat pembelajaran online siswa hanya dapat melakukan interaksi secara online melalui berbagai social media. Pembelajaran juga dilakukan hanya melalui beberapa aplikasi seperti whatsapp, google clasroom, ataupun zoom

Lalu bagaimana pendapat para siswa?? Banyak dari siswa menyambut baik hal tersebut. terutama siswa yang tidak menyukai untuk di desak mempelajari suatu hal, menyelesaikan tugas dengan waktu singkat hingga hal sepele seperti keharusan bangun pagi setiap hari sekolah. 

Namun, tak sedikit pula yang membenci dan pasrah atas kebijakan ini karna mereka merasa dirugikan akibat belajar online. bahkan dampak terburuknya adalah menurunnya nilai mereka akibat belajar online ini. 

Contohnya adalah seorang siswa yang memiliki keunggulan dari segi interaksi seperti cepat menjawab ketika ditunjuk, aktif menjawab ketika ada pertanyaan serta sikap sopan yang dapat dilihat secara langsung, yang tidak dapat lagi dilakukanya sehingga membuat nilai menjadi turun terlebih lagi apabila ia memiliki kekurangan dari segi keindahan tulisan yang menjadi salah satu point penting penilaian daring menurut sebagian siswa.

Hal ini tentu memberi warna baru, memberi pegalaman baru dan yang paling berpengaruh adalah memberi kebiasaan baru. Kebiasaan baru para siswa inilah yang kami sebut pelajar produksi corona.  

Bagaimmana tidak, perbedaan yang mendasar hampir dapat ditemukan dengan muda dari dari para pelajar sebelum dan setelah pandemi menyerang. Perbedaan perbedaan tersebut mengcangkup berbagai hal baik yang posisitf maupun yang berbau negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline