Lihat ke Halaman Asli

Muh RizalMuslimin

Indonesia MERDEKA!

Tadabbur, Mengaji dan Berpikir

Diperbarui: 22 November 2019   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: islamidina.net

"Membaca  satu ayat disertai berfikir dan memahaminya lebih baik dari membaca seluruh isi Quran tanpa bertadabur dan pemahaman. Tadabur sangat baik bagi perkembangan jiwa, lebih mengantarkan kepada keimanan dan memberi pengalaman merasakan manisnya membaca Kitab Suci. Karena itu membaca Al-Quran dengan berpikir sesungguhnya adalah asal mula sehatnya jiwa." (Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah dalam Sa'ad al-Qohtani, Uzmatu I-Qur'an wa Ta'zhimuh wa Asaruh fi n-Nufus, 1/29.)

Yang Maha mengasihi (jagad raya dan seisinya); 

Yang Maha Menyayangi (para penempuh jalan yang benar).

TADABBUR

IBNU QAYYIM menjelaskan, seperti dikutip oleh Muhammad Asad dalam The Massage of the Quran, kata rahman mengandung arti kualitas kasih sayang yang melimpah yang dimiliki Allah dan tak terpisahkan dari-Nya. sementara rahim merujuk pada perwujudan kasih sayang tersebut dan pengaruhnya kepada semua makhluk.

Menurut Muhammad Amin as-syinqithi, sifat rahman lebih meliputi ketimbang rahim. "rahmn mencakup dunia dan akhirat (untuk orang beriman dan tidak). sementara rahim untuk akhirat saja  (khusus untuk orang beriman)," jelas Rasulullah.

Mencontohi kualitas rahman dan rahim dapat mewujudkan dalam bentuk kerja karena Allah semata, didasari kasih sayang, seperti Dia yang memberi kasih sayang kepada semua makhluk , tanpa batas, tanpa pandang bulu. "Kasih sayangKu meliputi segala sesuatu". (Q.s. al-A'raf/7: 156).

Rasulullah SAW. bercerita, "Ketika menciptakan makhluk, Allah menulis dalam kitab-Nya, sementara Dia berada diatas 'arsy: 'Kasih Sayang-Ku melampaui Amarah-Ku. atau dalam riwayat lain. 'sungguh kasih sayangku mengalahkan murka-Ku."

"Allah menjadikan kasih sayang seratus bagian," jelas Nabi di lain waktu. "Dia menahan sembilan puluh sembilan bagian dan menurunkan satu bagian ke bumi saling mengasihi, saling menyayangi: sampai-sampai seekor kuda mengangkat kakinya karena khawatir akan melukai anaknya."

Di dunia ini Allah melimpahi kasih sayangnya kepada siapapun, tanpa terkecuali. namun di akhirat kelak semua tergantung pada perbuatan baik seseorang di dunia ini . " Aku tetapkan rahmat-Ku bagu mereka yang bertaqwa, yang menunaikan zakat, dan aku percaya sepenuhnya kepada semua ayat-ayat Ku," (Q.s al-A'raf, 7:156).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline