Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Rafi Azzamy

Seorang Pelajar

Murid Seharusnya Menuntut, Bukan Menurut!

Diperbarui: 13 Maret 2021   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Edukasi.kompas.com

"Sebutan penuntut ilmu disematkan pada manusia yang menuntut, bukan menurut"

 Bagi kalangan pelajar di Indonesia, pasti sering mendengar ungkapan bahwa murid itu harus patuh dan menurut kepada guru, ungkapan tersebut telah menjadi budaya dalam sistem pendidikan kita, seolah-olah guru telah menjadi berhala yang dipuja-puja oleh kaum quraisy sebelum Islam tiba. Tentu pada tulisan kali ini, saya akan mencoba menghancurkan berhala-berhala sekolah yang feodal dan totaliter tersebut, berhala itulah yang menjadi kepongahan sistem pendidikan kita.

 Dimulai dengan mendefinisikan siapa itu murid, tentu kita telah mengetahui bersama bahwa murid atau pelajar adalah sebuah sebutan pada manusia yang sedang menuntut ilmu, mereka disebut sebagai 'penuntut' karena tugas mereka adalah mencari dan mendatangi ilmu lalu menuntutnya tuk masuk ke tubuh, guna memperbaiki pikiran maupun perilaku. Maka sebutan 'penuntut-lah' yang menjadikan manusia biasa dipanggil pelajar atau murid.

 Di sini kita telah menangkap bahwa hakekat murid adalah menuntut, menuntut untuk mendapatkan ilmu, menuntut untuk mendapatkan pelajaran, menuntut tuk mendapatkan hak-haknya dan semacamnya.

Tentu hak-hak tersebut ada di dalam suatu institusi pendidikan bernama sekolah. 

 Sekolah ada untuk dituntut

 Sekolah sebagai media murid tuk menuntut ilmu, tentunya amat berperan penting dalam memenuhi tuntutan tersebut, maka dari itu sekolah dapat disebut sebagai sarana aspirasi dari kebodohan yang menuntut hak-hak pengetahuan. Karena dengan keberadaan sekolah-lah aspirasi-aspirasi manusia akan kebodohannya dapat dipenuhi.

 Maka dari itu, tugas sekolah sangatlah berat, karena ia harus menjadi telaga ilmu yang dapat memuaskan dahaga pengetahuan para muridnya, oleh karena itulah amanah besar sekolah tak boleh dikhianati.

 Tapi apa yang terjadi apabila sekolah mengkhianati amanahnya? Wahh tentu hal yang amat sangat mengerikan akan terjadi di masa depan, nasib bangsa di masa depan pendidikan-lah yang menentukan, jikalau sekolah mengkhianati amanahnya sebagai sarana tuk dituntut para muridnya, maka sekolah tersebut telah melakukan dosa besar pada Nusa dan bangsa.

 "Sekolah adalah sarana yang patut dituntut tanggung jawabnya sebagai pengemban amanah masa depan bangsa"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline