Fogbow atau busur kabut merupakan fenomena optik yang tampak di atmosfer seperti pelangi putih atau pelangi hantu. Fogbow terjadi karena interaksi sinar matahari yang datang dengan tetesan air kecil yang tersuspensi atau tersebar dalam fog atau mist. Proses terjadinya fogbow hampir sama dengan peristiwa pembentukan rainbow, tetapi yang membedakannya yaitu pada ukuran partikel dan proses fisikanya. Tetesan air pada peristiwa fogbow jauh lebih kecil daripada tetesan air hujan pada peristiwa rainbow, diameter kabut berukuran kurang dari 0,1 mm.
Proses pembentukan fogbow terjadi melalui mekanisme difraksi. Pembentukan busur kabut terjadi ketika sinar matahari berada di belakang pengamat dan tetesan air kecil (kabut) berada di depan pengamat. Tetesan air yang membentuk kabut sangat kecil dibandingkan dengan tetesan air hujan dengan ukuran 10 dan 1000 kali lebih kecil dibandingkan dengan tetesan hujan sehingga ketika cahaya masih dipantulkan dari tetesan air kembali ke pengamat, proses difraksi cahaya oleh tetesan tersebut menjadi efek yang dominan. Kabut mendifraksikan cahaya secara luas sehingga warnanya menjadi pudar karena pita di tiap warna sangat lebar dan warnanya saling tumpang tindih (menciptakan warna yang kabur atau putih). Selain itu, hal ini juga yang membuat fogbow terkadang relatif berwarna merah di busur luar dan biru di busur dalam karena warna tersebut kurang berinteraksi dengan warna lainnya dan ukuran partikel kabut yang relatif lebih besar.
Fogbow dapat terjadi saat matahari bersinar dengan cerah saat pagi atau sore hari dengan kabut yang relatif tersebar secara merata dan tipis agar cahaya dapat melewati tetesan sehingga menciptakan efek fogbow. wilayah yang umumnya terjadi fogbow yakni wilayah yang mendukung pertumbuhan kabut seperti lembah, pesisir, dan danau (perairan). wilayah yang terkenal akan fenomena fogbow di dunia yakni wilayah pesisir California, Irlandia, Skotlandia, dan lembah berkabut di Selandia Baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H