Lihat ke Halaman Asli

Pemiskinan terhadap Perempuan

Diperbarui: 6 Maret 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa perempuan di anggap miskin? apakah sebabnya?

Masalah kemiskinan harus di dekati dari beberapa aspek termasuk aspek gender, karena kemiskinan merupakan salah satu fenomena dimensional. Laki-laki dan perempuan memiliki kapasitas dan mengalami kemiskinan berbeda untuk melepas kemiskinan. Perbedaan tersebut terjadi karena ketimpangan yang lahir dalam kelompok miskin yang melahirkan situasi perempuan merupakan kelompok miskin di antara orang miskin lain. Mengutip dari Dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK) mendefinisikan kemiskinan merupakan "Kondisi seseorang dan sekelompok orang (perempuan dan laki-laki) yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya secara layak untuk menempuh dan mengembangkan kehidupannya secara bermartabat".

Masalah pemberdayaan perempuan terjadi karena pemberdayaan ekonomi yang terkait dengan lemahnya akses perempuan terhadap institusi keuangan formal dan lemahnya suara perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat regional dan nasional. Perempuan menghadapi kendala lebih besar terhadap kredit perbankan karena laki-laki cenderung mengatas namakan aset kepemilikan. Meskipun jumlah laki-laki setara dengan jumlah perempuan, perempuan merupakan jajaran yang lemah dalam pengambilan suara regional dan nasional.

Terbatasnya kapasitas perempuan antara lain dipengaruhi oleh derajat kesehatan dan pendidikan mereka. Pendidikan tidak menjadi prioritas utama bagi kelompok miskin. Oleh sebab itu, pendidikan tidak di prioritaskan bagi perempuan miskin. Dalam hal kesehatan masih terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang tidak memadai. Seperti kasus banyaknya angka kematian ibu melahirkan. Penyebab terjadinya kasus tersebut adalah pada saat melahirkan tidak di dampingi oleh tenaga kesehatan yang terlatih.

Kemiskinan berkontribusi terhadap semakin tajamnya ketimpangan gender dan memperparah kemiskinan perempuan. Perbedaan kapasitas dan pengalaman laki-laki dan perempuan dalam melepas kemiskinan sangat penting diakomodasikan dengan cara memberi perhatian dan memperlakukan khusus perempuan miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline