Desan Taman, Kayukebek, Nongkojajar, Pasuruan, terletak di perbatasan Kabupaten Pasuruan dan Kota Malang. Terkenal dengan wisata Curug waru dan petik apelnya. Desa ini terletak di lereng gunung Bromo, sehingga terkenal dengan udaranya yang masih sejuk dan asri.
Desa Taman, seperti namanya, desa ini memmang seperti sebuah taman bukan dihiasi dengan bunga-bunga yang beragam, melainkan dengan berbagai agama yang hidup dengan rukun dan saling berdampingan. Ada berbagai macam agama yang ada di desa ini, mulai dari Islam, Hindu, dan juga Kristen. Dalam menjalanlan aktivitas keagamaannya, semua agama saling mendukung, menghormati dan mengayomi.
Contoh kecilnya ketika umat Islam mengadakan acara Peringatan Maulid Nabi di Balaidesa, maka beberapa linmas, banser, dan pecalang dengan sigap berjaga dan membantu menjaga keamanan acara tersebut sampai selesai. (Read: Banser adalah petugas kepolisian tradisional umat Islam, sedangkan Pecalang adalah petugas kepolisian tradisional umat hindu).
Begitu juga ketika umat Hindu mengadakan upacara Nyepi, maka linmas banser dan yang lainnya akan sukarela membantu menyukseskan acara tersebut.
Kerukunan umat beragama yang ada di desa Taman, mengundang antusiasme para tetangga desa lainnya untuk ikut melihat, meniru, dan mempelajari pengimplementasian "Pancasila" dari sudut pandang yang berbeda. Sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa." Bahwa setiap umat beragama memiliki kebebasan yang sama dan setara dalam menjalankan aktivitas keagamaannya. Hal ini harus didasari dengan sikap tenggang rasa, toleransi, dan saling menghormati di antara umat yang lainnya. Dari sini kita belajar tentang pengamalan Pancasila yang sesungguhnya dari potret sebuah desa.
Desa Taman menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Mata kita bukan hanya akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang menyejukkan, tapi juga dengan kebudayaan yang kaya dan beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H