Lihat ke Halaman Asli

Muh IlhamPaduai

Muh ilham paduai adalah mahasiswa perbankan syariah, orang yang sedikit cuek tetapi humoris, suka menulis Sejak SD. menyukai beladiri dan segala hal yang berhubungan dengan seni.

Diriku di Januari 2020

Diperbarui: 13 Oktober 2020   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source Pict : Pinterest

Diriku Di Januari 2020.

Kalau ditakar, aku adalah orang yang ikhlas menjadi paling bodoh, perasaanku mungkin menjadi paling tulus. Akulah yang sepenuh hati menerimamu, dengan senang hati bersusah-susah bersamamu. Aku selalu menjadi paling pertama yang berkorban untuk kamu, kadang-kadang kamu abaikan saat aku tak bisa berguna untukmu. Aku selalu menjadi yang pertama menyemangatimu, biasa kamu acuhkan tapi aku selalu tegak berdiri dibelakangmu. Apapun yang aku lakukan, sepenting-pentingnya sesuatu yang aku kerjakan prioritasku adalah kamu. kabar dari kamu adalah hadiah penyemangatku ketika bangun pagi, selamat pagi darimu adalah vitamin paling bermanfaat untuk kesehatan jasmani.

Disela-sela doaku, disetiap ceritaku dengan Tuhan, namamu selalu menjadi topik utama, berulangkali namamu yang aku ceritakan, selalu namamu yang menjadi permintaan prioritasku dengan Tuhan. Aku tidak bosan, malahan suka mengadu tentangmu dengan Tuhan.

Dan Kamu ...?

Aku rasa kamu berbeda. Bukan tidak percaya tapi ada sesuatu yang aku rasakan dari dirimu. Kamu memang bilang suka tapi rasanya aneh, kamu memang bicara sayang namun kedengarannya ganjal, kamu memang mengakui aku tapi kupikir ini agak keliru. Kelihatannya bagian kecil dari dirimu tidak mau mengakui aku. Ada hal-hal dari dirimu yang aku rasa kamu akan meninggalkan aku. Aku bisa merasakan itu, dipikiranmu tidak ada aku, dihatimu bukan namaku. Aku tidak paham bagaimana kamu melihatku, bagaimana matamu saat menatapku, bagaimana hatimu saat berada didekatku, aku berikan sepenuhnya kamu malah membagi separuhnya.

Sudah sejak lama aku memikirkan ini, ada yang aneh dengan kamu, seolah-olah memberiku isyarat bahwa kita tidak bisa lagi bersama, aku ingin mencari yang lain. Aku akan meninggalkanmu.

Aku sebenarnya tidak apa-apa dengan itu, tidak apa-apa jika meninggalkan aku yang menginginkanmu lebih dari apapun didunia ini. Hanya saja, ketika kamu menemukan seseorang yang lebih baik, lebih pantas bersanding denganmu ketimbang aku, jangan perlakukan ia sama seperti aku. Jangan sia-siakan ia seperti yang kamu lakukan kepadaku. Selama kamu bahagia, meski sakit, aku juga akan mencoba bahagia. Aku akan selalu kuat, selalu semangat.

Kamu tahu? Cinta yang sebenarnya itu menyakitkan, kalau kamu rasa hatinya tidak cocok untuk kamu, kamu harus rela mematahkannya untuk dipasangkan dengan hati yang baru.

Buku, 8 januari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline