Lihat ke Halaman Asli

MUH IHSAN PATAU

Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari

MCD Enggan Donasikan Makanan ke Tentara Israel?

Diperbarui: 10 November 2023   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada awal November 2023, McDonald's, salah satu jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, mendapati dirinya terjerat dalam kontroversi serius yang berhubungan dengan perang di Timur Tengah. Hal ini berawal dari keputusan waralaba (franchise) cabang Israel McDonald's untuk mendonasikan paket makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF). Keputusan ini dengan cepat memicu reaksi yang kontroversial.Reaksi pertama muncul dari sejumlah McDonald's di negara Muslim, seperti Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Turki, yang secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak mendukung McDonald's Israel dan justru memberikan bantuan kepada Palestina. Ini menjadi perwujudan dari penolakan terhadap keputusan donasi oleh cabang Israel.

Namun, McDonald's di tingkat global menegaskan bahwa keputusan cabang Israel untuk mendonasikan makanan kepada IDF adalah keputusan individual dari pihak mereka, dan tidak ada keterlibatan dari McDonald's global atau negara lainnya secara langsung atau tidak langsung.

McDonald's di Oman, Uni Emirat Arab, dan Turki mengambil tindakan positif dengan menyumbangkan dana dalam jumlah besar untuk membantu masyarakat Gaza di Palestina. Hal ini menjadi pernyataan kuat bahwa McDonald's tidak hanya menyatakan penolakan terhadap keputusan cabang Israel, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam upaya kemanusiaan.

Di sisi lain, McDonald's Kuwait, yang dioperasikan oleh Al Maousherji Catering Company, juga memberikan sumbangan uang besar untuk Gaza melalui Kuwait Red Crescent Society sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Mereka menekankan bahwa tindakan McDonald's di Israel adalah tindakan individu dan bukan keputusan global.

McDonald's Indonesia juga merespons konflik di Timur Tengah dengan keprihatinan, meskipun pernyataan mereka awalnya menuai kritik karena tidak secara eksplisit menyebut "Palestina." Namun, mereka kemudian mengeluarkan pernyataan baru yang menegaskan komitmen mereka terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan niat untuk memberikan bantuan kepada para korban di Gaza, Palestina, melalui organisasi sosial yang responsif.

Kontroversi ini memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana McDonald's di berbagai negara terlibat dalam kebijakan yang dibuat oleh cabang McDonald's di Israel. Hal ini juga menunjukkan betapa seriusnya isu konflik di Timur Tengah dan sejauh mana perusahaan-perusahaan global harus mempertimbangkan dampaknya dalam menjaga hubungan dengan konsumennya.

Terlepas dari semua perbedaan pendapat, kontroversi ini menyiratkan pentingnya pengelolaan merek global dalam situasi yang membutuhkan kebijakan yang bijaksana dan sensitif terhadap isu-isu politik dan sosial. McDonald's telah berusaha untuk menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan saat ini dunia terus memantau perkembangan kontroversi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline