Lihat ke Halaman Asli

MUH IHSAN PATAU

Saya berprofesi sebagai mahasiswa di Universitas Halu Oleh Kendari

Mengungkap "Rahasia Khusus" Sukses Miliuner: Keseimbangan Antara Pesimisme dan Optimisme

Diperbarui: 9 November 2023   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@icang022

Seorang pakar psikologi, Morgan Housel, telah menggali lebih dalam mengenai kunci sukses para miliuner dunia, terutama sosok seperti Bill Gates. Dalam tulisannya di CNBC International, Housel membahas "rahasia khusus" yang melibatkan "keseimbangan antara pesimisme dan optimisme".Menurutnya, pesimisme memiliki peran krusial dalam kelangsungan hidup. Kemampuan untuk bersiap menghadapi risiko sebelum risiko itu benar-benar datang dapat membantu seseorang menjaga stabilitas. Namun, di sisi lain, optimisme juga memiliki peran yang sama pentingnya. Keyakinan bahwa segala sesuatunya akan berjalan baik, meski tanpa bukti yang jelas, dapat mendukung kesuksesan dan investasi jangka panjang.

"Orang-orang sukses menemukan keseimbangan antara pesimisme dan optimisme," kata Housel. Dalam konteks ini, dia menyoroti kebijaksanaan Bill Gates sebagai contoh yang efektif.

Housel mencirikan bagaimana Gates mengelola Microsoft pada awal berdirinya. Gates bersikeras memiliki cukup uang tunai di bank untuk menjaga perusahaan tetap hidup selama 12 bulan tanpa pendapatan yang masuk. Pernyataan Gates di tahun 1995 mencerminkan kekhawatiran dan kebijaksanaan psikologis yang mendalam.

"Ia selalu khawatir karena orang-orang yang bekerja untuk saya lebih tua dari saya dan mempunyai anak, dan saya selalu berpikir, Bagaimana jika kami tidak dibayar? Apakah saya dapat memenuhi gaji tersebut?" ungkap Gates dalam sebuah wawancara pada 2007.

Housel menekankan bahwa kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara optimisme dan pesimisme. "Seseorang bisa menjadi optimis dalam jangka panjang jika cukup pesimis untuk bertahan dalam jangka pendek," tambahnya.

Konsep optimisme rasional, seperti yang disebutkan Housel, melibatkan pengakuan bahwa sejarah penuh dengan masalah dan kekecewaan, namun tetap optimis karena yakin bahwa kemunduran tidak menghentikan kemajuan pada akhirnya.

"Yang berada di tengah-tengah adalah titik manis," tegas Housel. Mereka yang mampu mengakui realitas sejarah yang sulit, tetapi tetap optimis terhadap masa depan, seringkali memiliki pandangan yang lebih jauh ke depan dibandingkan dengan yang lain.

Jadi, rahasia khusus kesuksesan miliuner seperti Bill Gates mungkin terletak pada kemampuan untuk menyelaraskan dua sifat manusiawi yang tampak bertentangan: pesimisme dan optimisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline