Lihat ke Halaman Asli

Motivasi dan Orientasi dalam Bekerja

Diperbarui: 4 April 2017   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427196992927173585

Bekerja atau berkarya sesungguhnya merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia di muka bumi ini. Tanpa bekerja maka manusia menjadi pasif, hanya pasrah, kurang bersemangat tanpa memiliki harapan sehingga membuat hidup sehari-hari tidak bergairah untuk menatap masa depan. Bekerja dalam konteks tulisan ini dimaksudkan sebagai usaha atau aktivitas manusia untuk menyalurkan enerji dan minat, talenta, kemampuan dan kemauanyang dimilikinya sehingga mendatangkan/memperoleh hasil untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

Sudah barang tentu seseorang bekerja banyak dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan masing-masing. Hal demikian bisa dilihat dari motivasi serta orientasi apa yang ada dan terbangun dibenaknya. Dalam perkataan umum dapat dikatakan bahwa motivasi diartikan sebagai dorongan (driving force) untuk memuaskan dan mempertahankan apa yang akan atau sedang dikerjakan. Ini secara langsung maupun tidak, akan turut mendasari seseorang selalu bergairah dalam bekerja. Secara lebih dalam, menurut Maslow (dalam Reksohadiprojo dan Handoko,1996) motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya.

[caption id="attachment_374720" align="aligncenter" width="300" caption="motivasi kerja (sumber: http://dbmotion.net)"][/caption]

Motivasi atau dorongan personal/individual akan menuntun bagaimana orang tersebut didalam melangsungkan aktivitasnya guna memenuhi kebutuhan/keinginan yang diharap dan dicitakan. Sedangkan untuk menjalani pekerjaan yang dilakukan bisa dilihat dari orientasi seseorang ketika melangsungkan aktivitasnya. Orientasi dapat pula diartikan sebagai arah/tujuan untuk apa seseorang bekerja atau pandangan yang mendasari pikiran/kecenderungan seseorang dalam bekerja.

Dari kenyataan lapangan yang ditemui penulis selama ini, terdapat berbagai orientasi seseorang bekerja maupun berkarya, namun jika ditarik garis besarnya tercatat ada dua hal penting perlu diperhatikan yaitu: pertama, bekerja berorientasi proses, dan yang kedua, bekerja berorientasi hasil.

Seseorang yang bekerja berdasarkan orientasi proses, biasanya kurang fokus pada perolehan hasil. Pekerja tipe ini lebih mementingkan usaha dan cara-cara maupun metode untukmeraih apa yang diharapkan, mereka ini tergolong manusia tekun, selalu konsisten bertekad dan berusaha sebaik mungkin dalam menjalani pekerjaannya. Biasanya tipe ini kurang memperdulikan hasil akhir. Walaupun mengalami kegagalan, mereka tetap pantang menyerah, bahkan ingin memperlihatkan proses kerja sportif berdasarkan standard operating procedure (SOP), berpanduan universal yaitu ilmu pengetahuan sampai membuahkan kualitas hasil kerja memuaskan dan bisa dipertanggung jawabkan. Kelemahan pekerja tipe ini yaitu relatif lama dalam bekerja, karena lebih cermat, lebih berhati-hati dan melangkah secara prosedural. Namun kelebihannya dapat dikatakan: slow but sure.

Berbeda dengan tipe seseorang yang bekerja berdasarkan orientasi hasil. Angka-angka atau jumlah statistik merupakan tolok ukur yang menjadi fokus perhatian utama untuk diraih. Tipe ini lebih mengandalkan hasil dalam jumlah besar, sedangkan proses kerja secara prosedural cenderung diabaikan. Yang penting hasil dan hasil, persoalan sistem dan mekanisme kerja atau standar operationalkurang mendapat perhatian. Manusia pekerja tipe ini dapat digolongkan sebagai pekerja praktis, pragmatis dan hanya bertujuan mengejar keuntungan (profit). Kelemahan yang perlu dikemukakan pada pekerja tipe ini adalah kecenderungan bersikap atau berperilaku untuk ‘menghalalkan segala cara’ dalam meraih tujuan/keuntungannya. Kelebihannya terletak pada langkah kerja yang relatif cepat, to the point namun seringkali banyak mengundang resiko.

Berdasarkan sekilas paparan diatas, termasuk pekerja yang berorientasi apakah anda? Pastinya yang bisa menjawab pertanyaan tersebut adalah hanya anda-anda sendiri. Sekian dan selamat bekerja. (din_2015)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline