Lihat ke Halaman Asli

Ustadz Solmed, Shalawat Dan Syiah

Diperbarui: 25 Oktober 2015   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tadi siang saya kedatangan tamu, sampai ke perbincangan (T=Tamu, S=Saya)

T: Mas, sudah mendengar tentang ustadz Solmed?

S: Memang kenapa, ya tahunya dia ustadz yang ngartis, entah menonjol artisnya atau ustadznya.

T: Kan gara-gara shalawat dia dikait2kan dengan Syiah

S: Lho kok bisa?

T: Coba Mas Ibnu kalau shalawat gimana?

S: Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad

T: Nah nanti bisa-bisa mas Ibnu dikatain syiah.

S: (sambil mikir  bingung) Kok bisa?

T: Shalawatnya soalnya pakai wa aali Muhammad

S: (Saya makin bingung). Sejak SD saya kalau membaca shalawat biasanya memang lengkap seperti itu, karena bacaan shalawat,  saya mengenal pertama kali di bacaan sholat ketika duduk tasyahud, kan memang lengkap, sholawat ke Nabi Ibrahim juga lengkap kan. Bukannya kalau lengkap lebih baik, seperti ketika menjawab salam, saya sudah terbiasa juga lengkap. Ketika ada orang bersin, dan mengucap “Alhamdulillah” saja, saya juga berusaha menjawab selengkap yang saya bisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline