Lihat ke Halaman Asli

Musnahkan Senjata Nuklir dari Muka Bumi

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA–MI: Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa akan mewakili Indonesia dalam konferensi  denuklirisasi internasional pertama yang diadakan Iran akhir pekan ini.Â

Hal itu diutarakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam konferensi pers rutin, Jumat (16/4). “Menteri Luar Negeri akan melakukan lawatan ke Iran untuk menghadiri Conference on International Disarmament and Nuclear Proliferation yang disponsori pemerintah Iran,” kata Faizasyah.Â

Konferensi Perlucutan Senjata dan Proliferasi Nuklir Internasional itu akan berlangsung selama dua hari mulai Sabtu (17/4). Menurut situs stasiun televisi Iran Press TV, konferensi bertajuk Energi Nuklir untuk Semua, Senjata Nuklir tidak untuk Siapapun itu akan dihadiri para pejabat dari lebih dari 60 negara serta delegasi dari berbagai entitas internasional dan non-pemerintahan.

Mengenai alasan Iran mengundang Indonesia, yang notabene bukan negara berkekuatan nuklir, Faizasyah menduga itu terkait dengan rekam jejak Indonesia. “Mereka melihat track record kita sebagai negara yang konsisten dalam masalah penanganan isu-isu nuklir,” ungkapnya.

Sebelum ke Iran, Marty mendampingi Wakil Presiden Boediono dalam Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir yang diadakan di Washington, Amerika Serikat, pada 12-13 April lalu. Ketika ditanya kemungkinan AS ‘menitipkan’ pesan untuk Iran melalui Indonesia, Faizasyah menjawab sambil berseloroh, “Kalau titipannya cukup berat, nanti excess baggage.” Â

“Tanpa ada titipan apapun, Iran juga sangat paham dengan posisi kita. Kita mendukung keinginan Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk maksud damai untuk energi dan lain-lain. Tetapi apabila itu ditujukan untuk pengembangan persenjataan, kita secara tegas menolak. Tanpa diminta oleh negara manapun posisi kita sudah diketahui oleh Iran,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia tengah menjajaki untuk diadakannya pertemuan antara Marty dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad serta Menlu Manouchehr Mottaki. “Kita sedang menjajaki bertemu dengan Menlu Iran dan Presiden Iran,” kata Faizasyah.

Pertemuan berkemungkinan bakal diadakan 18 April. “Misinya bisa beragam tidak harus terkait dengan masalah pembahasan konferensi. Tetapi masalah-masalah bilateral kan juga bisa kita manfaatkan untuk dibahas.”

Iran mengatakan konferensi yang baru pertama kali diadakan ini bertujuan menyampaikan pesan bahwa dunia dan terutama kawasan Timur Tengah mesti bebas dari senjata atom. “Kami menciptakan platform di mana semua orang dapat mengungkapkan pandangannya. Kami akan terus mengirim pesan yang sangat tegas bahwa senjata nuklir tidak memiliki tempat sama sekali di belahan dunia yang sangat sensitif ini,” tandas Deputi Menlu Iran Mohammad Mehdi Akhoundzadeh kepada Press TV.

Akhoundzadeh menegaskan konferensi tersebut tidak dimaksudkan untuk membayang-bayangi KTT yang diadakan di Washington. “Beberapa orang mungkin berpendapat ini bertujuan membayang-bayangi apa yang terjadi di Washington tetapi kami tidak melihatnya seperti itu.”

Seperti diketahui, AS dan sekutu-sekutunya menuding Iran tengah berupaya mengembangkan senjata nuklir. Tudingan itu telah berulang kali dibantah Teheran yang mengaku program nuklirnya bertujuan damai. (EP/OL-03)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline