Halo, perkenalkan saya seorang mahasiswa ilmu komunikasi di salah satu perguruan tinggi muhammadiyah di yogyakarta yaitu universitas ahmad dahlan. Disini saya akan sedikit memberikan informasi menarik seputar media sosial yang berpotensi untuk anak muda di Indonesia serta menganalisis apa saja yang perlu diperbaiki, sehingga iklim media sosial di Indonesia menjadi lebih sehat.
Di zaman modern seperti sekarang sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet. Internet di era digital saat ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua manusia menggunakan dan memiliki fasilitas internet. Mulai dari kalangan muda hingga kalangan dewasa, mayoritas menggunakan internet sebagai media bantu dalam mengerjakan dan menghubungkan berbagai aktivitas manusia secara efektif, akurat dan efisien. Internet memiliki jangkauan yang sangat luas dan dapat berinteraksi hingga belahan dunia. Dengan penyebaran jaringan yang masif di beragam daerah, maka semua orang semakin mudah mengakses dunia maya. Pada dasarnya, internet adalah jaringan komunikasi yang mampu menghubungkan satu media elektronik dengan media lainnya.
Seiring berjalannya waktu, fungsi dan tujuan internet tidak hanya tentang keperluan edukasi dan komersial, tetapi juga tentang fungsi komunikasi yang disebut dengan media sosial. Sebelum membahas potensi media sosial bagi generasi muda, saya akan menjelaskan apa itu media sosial. Media sosial adalah suatu interkasi sosial antara individu dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial dapat mencakup berbagai ide, pendapat, gagasan dan konten dalam komunitas virtual serta mampu menghadirkan dan mentranslasikan cara berkomunikasi baru dengan teknologi yang sama sekali berbeda dari media tradisional. Perkembangan dunia teknologi yang sudah semakin inovatif di era global telah memberikan dampak langsung kepada masyarakat terutama bagi generasi muda. Media sosial dapat diakses dengan mudah melalui smartphone (telepon pintar) kapan saja dan dimana saja oleh pemiliknya.
Platform media sosial sangat banyak ragamnya. Kemunculan Friendster pada tahun 2002 menjadi terobosan awal di dunia media sosial oleh platform-platform media sosial yang lain seperti twitter, path, instagram, dan snapchat. Hal tersebut membuktikan bahwa media sosial dibutuhkan oleh para pengguna smartphone di era global. Setiap platform media sosial memiliki fungsi yang hampir sama namun memiliki keunggulan masing-masing. Media sosial pada umumnya digunakan pengguna internet (internet user) sebagai sarana menjalin komunikasi kepada pengguna lain dalam bentuk postingan atau konten-konten berbagi yang dibagikan oleh pemilik akun media sosial. Konten tersebut dapat berupa video, foto, e-book dan lainnya. Konten-konten yang dibagikan pengguna media sosial beragam jenisnya. Ada konten yang memuat muatan pribadi atau personal matter seperti membagi foto pernikahannya, ulang tahun kerabat atau upacara kelulusan seperti wisuda. Konten yang bersifat edukasi juga tidak kalah banyak. Kegunaan media sosial bagi sebagian besar pengguna internet adalah menonton video, membagi ulang postingan orang lain, menempatkan selfie, dan membagi foto makanan.
We Are Social dan Hootsuite (2017) melakukan riset pada awal tahun 2017 dan memperkirakan pengguna internet di Indonesia tumbuh 51% dalam kurun waktu satu tahun. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia bahkan melampaui pertumbuhan rata-rata 10% secara global. Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2016 menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 112 juta orang. Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 dapat diperkirakan mencapai 170 juta orang berdasarkan data tersebut. Sebagian besar atau hampir 95% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial dan memiliki akun media sosial.
Social Memos (2016) mengadakan penelitian pada akhir tahun 2016 mengenai media sosial apa saja yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2016. Facebook menduduki peringkat pertama dan tercatat sebanyak 11 juta lebih pengguna rentang usia 16 tahun sampai usia 35 tahun. Instagram menduduki peringkat kedua dengan didominasi oleh pengguna dengan rentang usia 16 tahun sampai dengan 25 tahun. Twitter menduduki peringkat ketiga karena setiap harinya pengguna internet di Indonesia memposting 2,4% tweet dari 10 juta tweet perharinya di seluruh dunia. Path menduduki peringkat keempat dengan dominasi pengguna di rentang usia 20 tahun sampai dengan 25 tahun.
Awal mula saya menggunakan sosial media adalah pada saat duduk di sekolah dasar pada tahun 2009. Media sosial pertama yang saya gunakan pada saat itu adalah facebook. Seperti yang kita ketahui pada saat itu masyarakat Indonesia sangat menggandrungi aplikasi sosial media facebook ini. Keseruan yang ada di facebook inilah yang membuat orang tertarik menggunakannya. Jujur saja waktu itu saya belum mempunyai handphone canggih yang dapat mengakses laman facebook. Jadi setiap kali saya ingin membuka facebook, saya harus pergi ke warnet (warung internet) yang ada didekat rumah. Tidak hanya untuk menjalin komunikasi dengan teman, tetapi facebook juga menghadirkan berbagai macam game. Banyak game asik yang bisa dimainkan, seperti Ninja Saga, Wild Ones, Pet Society, dan masih banyak lagi. Facebook juga menghadirkan laman jual-beli online. Jadi disitu orang-orang bisa membeli dan menjual apapun dengan berdiskusi langsung melalui fitur pesan (messenger) ataupun komentar.
Seiring bekembangnya teknologi, hingga saat ini semakin banyak jejaring sosial media yang bermunculan. Selain facebook saya juga menggunakan Twitter. Di twitter kita dapat membuat cuitan/tweet yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan pengguna twitter lainnya. Tweet juga bisa digunakan untuk kita bercerita/berkeluh kesah. Di twitter juga kita dapat berinteraksi dan lebih update tentang hal-hal apa saja yang sedang trending saat ini. Melalui tagar twitter kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang sedang terjadi. Dengan adanya tagar twitter ini kita tidak akan ketinggalan berita.
Setelah aplikasi twitter, saya merambah ke aplikasi Instagram. Dulu instagram tidak seramai sekarang yang hampir seluruh manusia mempunyai akun instagram. Instagram awal mulanya hanyalah platform yang digunakan untuk membagikan atau mengunggah foto maupun video pribadi. Foto ataupun video tadi akan tersebar ke publik sehingga akan banyak orang yang melihat, sehingga foto dan video kita bisa disukai dan dikomentari orang lain. Selain membagikan foto atau video tadi, instagram juga sudah menghadirkan fitur pesan (chat) sehingga kita bisa saling komunikasi dengan teman kita di instagram. Sekarang instagram semakin canggih dan menarik dengan fitur-fitur tambahan lainnya. Salah satunya adalah fitur berbagi cerita atau instastory selama 15 detik. Dalam fitur tersebut kita bisa membagikan kegiatan kita sehari-hari dalam bentuk foto dan video selama durasi 15 detik. Berbeda dengan mengunggah foto atau video dihalaman utama instagram, fitur berbagi cerita lewat instastory ini hanya bertahan selama 24 jam saja. Instagram saat ini juga bisa menjadi pilihan untuk belanja online. Tidak hanya jual-beli online tetapi intagram juga bisa menghasilkan uang jutaan dengan cara endorsement dan paid-promote. Endorsement adalah suatu usaha dukungan terhadap produk atau layanan untuk tujuan tertentu. Biasanya, endorsement menggunakan tokoh atau selebriti terkenal yang memiliki banyak follower atau sedang hits karena suatu alasan.
Dari pengalaman saya menggunakan media-media diatas tadi, menurut saya potensi yang besar untuk generasi muda saat ini adalah platform media sosial Twitter dan Instagram. Jika dilihat dari sisi twitter, twitter ini memberikan pengaruh positif dalam hal edukasi dan komunikasi. Mengapa? karena twitter berisikan tentang informasi dan berita menarik dari berbagai sumber yang bisa menambah minat literasi anak muda. Dari twitter juga masyarakat menjadi lebih up to date tentang situasi yang sedang terjadi di tanah air. Sedangkan untuk aplikasi Instagram, potensi yang diberikan adalah dalam hal bisnis. Di instagram kita bisa memulai bisnis kecil-kecilan dengan mempromosikan produk dagangan kita dengan mudah dan cepat. Berjualan online di instagram sekarang lebih memungkinkan daripada harus membuka offline store, karena produk lebih cepat tersebar dan sampai ke audiens. Orang-orang juga sekarang lebih memilih belanja melalui instagram daripada harus datang ke store karena dinilai lebih efisien. Kita hanya duduk manis bermodal smartphone dan jaringan internet, lalu memilih produk belanjaan yang akan kita beli dan barang akan sampai dirumah kita melalui ekspedisi pengiriman (delivery). Instagram juga disebut sebagai platform iklan terbesar yang ada pada media sosial.
Jadi sebenarnya ada banyak potensi yang dihasilkan dari media sosial untuk generasi muda. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dan memilih mana yang baik dan memberikan dampak positif bagi kita. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi yang pesat ini kita harus benar-benar memanfaatkan waktu ke arah yang positif. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda sebaiknya menggunakan media sosial untuk hal-hal yang produktif, mendorong kreativitas dan berinovasi.