Lihat ke Halaman Asli

Muhda Muhtada

pemancingan mbah mansur

Padukuhan Jobohan Menyambut BOKO FEST 2024: "Semarak Tari Gedruk dan Gunungan Hasil Bumi"

Diperbarui: 17 Desember 2024   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parade kirab dari kontingen Padukuhan Jobohan (Properti of Jobohan)

Dalam semangat merayakan budaya dan tradisi lokal, BOKO FEST 2024 kembali hadir dengan tema "Sengkud Gumregut Rikat Gumregah" di Kalurahan Bokoharjo, Yogyakarta. Pada Minggu, 15 Desember 2024, seluruh padukuhan yang berada di kelurahan Bokoharjo bersatu untuk menampilkan kekayaan kesenian mereka dalam sebuah festival yang tak terlupakan ini.

Acara inti dimulai dengan kirab gunungan hasil bumi, sebuah parade penuh warna yang mengagumkan. Gunungan ini terdiri dari aneka hasil bumi seperti padi, sayuran, dan buah-buahan yang disusun dengan indah. Serta melambangkan kesuburan dan rasa syukur atas panen yang melimpah, Kirab ini dimulai dari pertigaan jalan baru dan bergerak menuju Candi Banyunibo. Sepanjang rute kirab, setiap padukuhan menampilkan berbagai kesenian lokal yang mencerminkan identitas dan kebanggaan mereka.

Gunungan Hasil Bumi dari Padukuhan Jobohan

Salah satu Padukuhan yang menjadi sorotan dalam BOKO FEST 2024 adalah Padukuhan Jobohan. Mereka mempersembahkan beberapa penampilan yang menarik,  Padukuhan ini dengan bangga menampilkan tarian gedruk sebuah tarian yang dikenal dengan gerakan yang penuh dengan semangat nan energik. Penari-penari gedruk mengenakan kostum tradisional yang mencolok dengan topeng-topeng yang unik dan gerakan yang mereka lakukan sangat nyentrik.

Tarian gedruk ini diiringi oleh musik tradisional yang menghentak, menambah semarak suasana dan membuat penonton terpukau. Para penari dari Padukuhan Jobohan menampilkan kemampuan luar biasa mereka dalam menyelaraskan gerakan dengan irama dan yel yel yang mereka ciptakan penuh dengan semangat.

Selain tarian gedruk, Dusun Jobohan juga berpartisipasi dalam kirab gunungan hasil bumi, membawa gunungan mereka sendiri yang penuh dengan hasil panen terbaik dar

Penampilan Tari Gedruk dusun Jobohan (Properti of Jobohan)

i tanah mereka. Gunungan ini diarak bersama dengan gunungan dari Padukuhan lain, menciptakan pemandangan yang mengagumkan saat mereka bergerak bersama menuju Candi Banyunibo.

Gunungan Hasil Bumi Dusun Jobohan bergerak menuju Candi Banyunibo

Di sepanjang jalur kirab, para penonton dapat menikmati serta menyaksikan seluruh kesenian dan gunungan yang ditampilkan oleh setiap padukuhan kelurahan bokoharjo. Ada yang menampilkan kesenian tari bambangan cakil, gedruk, bregodo jaga warga dll.

BOKO FEST 2024 bukan hanya sekadar festival tahunan, tetapi juga sebuah perayaan yang mempererat tali persaudaraan di antara warga serta menunjukkan kepada daerah luar soal kekayaan budaya yang dimiliki Bokoharjo. Dalam setiap penampilan dan setiap langkah kirab, terlihat jelas betapa besar rasa cinta masyarakat terhadap kesenian yang ditampilkan mereka serta komitmen mereka untuk menjaga dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Di penghujung acara, meskipun hujan masih mengguyur, para peserta dan penonton berkumpul di Candi Banyunibo untuk menyaksikan penapilan seni dari beberapa padukuhan. Doa dan harapan bersama dipanjatkan untuk keberkahan dan kemakmuran di masa yang akan datang, menutup BOKO FEST 2024 dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan yang hangat. BOKO FEST 2024 akan selalu dikenang sebagai momen di mana hujan tidak mampu meredupkan semangat dan cinta masyarakat Bokoharjo terhadap tradisi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline