Lihat ke Halaman Asli

Review Jurnal Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga dalam Islam

Diperbarui: 9 Desember 2022   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Review Jurnal

Judul : Konsep Mekanisme Pasar dan Persaingan Harga Dalam Islam.

Volume Halaman :  Vol. 1. No. 2 halaman 25-34

Tahun : 2019

Penulis : Budi Solihi, M.A.

Reviver : Muh. Audy Arabiya

Latar Belakang : Perekonomian merupakan hal yang terpenting bagi sebuah negara. Pada dasarnya proses terbentuknya harga di sebabkan tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Harga keseimbangan atau harga pasar ialah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. 

Namun dalam kenyataanya banyak kasus ketidaksehatan pasar seperti penipuan, kecurangan dalam melakukan jual beli serta adanya kegiatan penimbunan dengan maksud menjual diwaktu tertentu dengan harga yang mahal dari harga sewajarnya. Namun yang jadi permasalahan adalah ketika harga tiba-tiba melonjak tinggi secara tidak adil sehingga terjadi distorsi pasar yang kompleks.

Adanya persaingan tidak sehat mengakibatkan ada pihak-pihak yang dirugikan, terutama produsen lokal. Dalam ekonomi islam ketika adanya ketidakseimbangan persaingan harga pasar yang tidak seimbang maka di perbolehkan adanya intervensi pemerintahan untuk menstabilkan harga dan melindungi pelaku pasar. 

Pendapat ibnu taimiyah mengenai persaingan harga dalam bisnis islam, naik turunnya harga tidak selalu disebabkan orang yang terlibat transaksi, melainkan biasa dari penawaran menurun akibat efisiensi produksi dan penurunan jumlah impor. 

Ketika terjadi persaingan harga yang tidak sehat dalam bisnis islam yang diakibatkan oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab, ibnu taimiyah berpendapat bahwa perlu adanya campur tangan pemerintah dalam mengintervensi harga agar persaingan harga dalam bisnis tersebut di pasar tidak berlangsung lama dan tidak merugikan banyak orang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline