Lihat ke Halaman Asli

Seni, Napas Jiwa

Diperbarui: 3 Desember 2024   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seni, Napas Jiwa

Seni adalah bisikan waktu,
yang melukis rasa di kanvas bisu.
Ia berbicara tanpa kata,
menggema di hati tanpa suara.

Dalam garis yang meliuk lembut,
terukir kisah yang takkan surut.
Di warna yang memeluk pagi,
tersimpan harapan yang abadi.

Seni adalah tangisan hujan,
mengalir di jiwa yang kesepian.
Ia membingkai luka dan cinta,
menyatukan duka dalam irama.

Setiap tarian, setiap nada,
menghidupkan ruang yang hampa.
Setiap goresan, setiap ukiran,
adalah doa yang bergetar dalam diam.

Oh, seni, kau abadi di hati,
menghidupkan yang mati, menyentuh yang sunyi.
Kau adalah jiwa dari semesta,
mengajarkan cinta tanpa jeda.

Dalam seni, manusia berjumpa,
menyatu dalam harmoni yang nyata.
Karena seni adalah kita,
cerminan indah kehidupan semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline