Tok..tok.. Ibu mengetuk pintu. "Zahra bangun, Nak! Azan subuh sudah berlalu". Suara lembut ibu membuatku bergegas dari tempat tidur. Pelan-pelan ku buka mata. Ku lirik jarum jam sudah pukul 04.45. Ku ambil air wudu dan segera salat. Selang beberapa menit ku bantu ibu.
"Bahagia sekali kamu hari ini, Nak?"
"Ibu tahukah jika hari ini kita memperingati hari pahlawan?" tanyaku penasaran. Sambil tangan ini mengupas bawang putih.
"Iya, hari pahlawan jatuh pada tanggal 10 November, kita memperingatinya untuk mengenang jasa para pahlawan".
"Kenapa jasanya perlu dikenang? Memangnya siapa saja yang dapat dikatakan sebagai pahlawan?"
belum sempat ibu menjawab, ada suara dari seberang.
"Assalamualaikum, Zahra?" suara yang tak asing lagi di telingaku sudah menghampiri.
Ku jawab dengan penuh semangat " Waalaikumsalam, Pak Majid, maaf ya kalau lama menunggu Zahra". Sembari minta maaf, aku masuk ke dalam mobil. Pak Majid dengan keramahannya pun membalas kalimatku tadi, "Tidak apa-apa Zahra, saya barusan sampai dengan gang kok".
Sudah hampir tiga tahun ini, sejak aku kelas satu SD aku menggunakan fasilitas antar jemput sekolah.
Pak Majid, kiranya itulah sapaan akrab kami. Kesabaran beliau tak usang oleh waktu. Lelaki tua yang berumur hampir sama dengan kakekku itu sudah puluhan tahun mengabdi menjadi driver di sekolahku.