Pada awalnya, saya cukup terkesan dengan persaingan yang lumayan kompetitif di Bundesliga.
Tim-tim seperti RB Leipzig, Bayern Leverkusen, Freiburg serta BVB Dortmund tampil cukup konsisten . Dengan kata lain, mereka berhasil merepotkan sang Juara bertahan, Bayern Munchen.
Namun, hal itu tidak bertahan lama. Karena setelahnya, seperti pada musim-musim sebelumnya, Munchen seperti dibiarkan berlari sendirian memburu trofi Bundesliga.
Bahkan, Die Roten sukses menutup paruh pertama sebagai juara dengan keunggulan 9 poin dari Dortmund diperingkat kedua. Selisih poin yang cukup jauh meski Liga baru berjalan setengah.
Memasuki paruh kedua, tidak banyak perubahan berarti. Munchen semakin tak tersentuh di puncak. Para pesaing yang cukup merepotkan diawal musim, perlahan menghilang satu per satu.
Freiburg yang sempat melesat ke posisi tiga serta memiliki pertahanan yang sulit ditembus, kini terlempar ke posisi lima. Sedangkan Bayern Leverkusen dan RB Leipzig stagnan diposisi tiga dan empat.
Praktis, tersisa Dortmund sebagai pesaing yang dianggap mampu menjegal Munchen meraih gelar kesepuluh beruntun.
Sebagai rival tradisional, Dortmund terus menekan Bayern. Selisih poin yang cukup jauh berhasil dipangkas. Bahkan, hanya berjarak tiga angka usai menekuk Mainz pertengahan Maret lalu.
Namun, Dortmund seperti kehilangan momentum setelah kemenangan di MEWA Arena.
Berturut-turut, Die Borussen kehilangan poin berharga dalam dua pertandingan krusial.